Suara.com - Direktur Eksekutif Pusat Kajian Pembangunan Strategis (Puskaptis), Husein Yazid mengaku bahwa lembaga survei yang dipimpinnya sekarang ini tidak berafiliasi dengan pihak manapun. Menurutnya meskipun sekarang banyak lembaga survei yang komersial, tetapi itu sangat bergantung kepada lembaganya.
"Komersil itu didasarkan pada lembaganya sendiri, kalau Puskaptis sendiri bisa dikatakan tidak berafiliasi kepada salah satu, baik calon dan sebagainya, kita terbuka masalah biaya, masalah dana, dan sebagainya," kata Husein di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat (12/7/2014).
Dalam keterangannya, Puskaptis menelan biaya sebesar 1,2 miliar Rupiah untuk membiayai quick count-nya pada Pilpres kali ini. Dana tersebut, menurutnya, berasal dari kas Puskaptis sendiri. Namun, biaya penyiarannya ditanggung oleh stasiun televisi tvOne. Dia juga mengatakan bahwa hanya kejujuran dari sistemlah yang penting, karena menurutnya semua lembaga survei sudah menggunakan metode dan teori yang benar.
"Untuk biaya quick count kita ambil dari kas Puskaptis sendiri, kali ini kurang lebih sampai 1,2 Miliar, karena kita punya perusahaan sendiri yang bergerak dibidang percetakan, di bidang jasa dan bidang-bidang lainnya. Lalu terkait hasil quick count, yang penting sekarang, cuman satu, yaitu kejujuran, dimana kejujuran tersebut adalah kejujuran dari sistem dari lembaga survei itu," jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya sangat terbuka untuk dilaksanakanya proses audit oleh dewan etik dan audit, dimana menurut anggota Tim sukses Jokowi-JK Arief Budimanta harus segera dilakukan dan harus selesai sebelum tanggal 22 Juli 2014.
"Audit itu sangat penting dan harus segera selesai sebel tanggal 22 Juli, karena ini mempertaruhkan harga diri lembaga survei," kata Arief yang juga hadir dalam acara yang sama.
Seperti diberitakan sebelumnya, Puskaptis adalah satu dari empat lembaga survei yang menyatakan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai pemenang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
Terkini
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto