Suara.com - Ketua DPP Partai Hanura Yuddy Chrisnandi mengatakan, kendati pemberhentian Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman merupakan hak prerogatif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kepala Negara sebaiknya tetap memberikan penjelasan kepada masyarakat atas keputusan tersebut.
"Ini bisa menimbulkan spekulasi publik. Oleh karena itu, agar tidak menimbulkan macam-macam spekulasi, sebaiknya Presiden memberikan penjelasan," kata Yuddy, Senin (21/7/2014) malam.
Anggota tim sukses Joko Widodo - Jusuf Kalla itu mengatakan pemberhentian tersebut bisa saja dimaknai secara politis oleh masyarakat, mengingat terjadi di tengah proses rekapitulasi suara Pilpres 2014.
Presiden SBY memberhentikan Jenderal TNI Budiman per Senin (21/7/2014). Sejauh ini belum diketahui secara pasti apa latar belakang pemberhentian tersebut.
Masa jabatan Jenderal Budiman diketahui akan berakhir karena memasuki pensiun pada tanggal 30 September 2014.
Sampai hari ini, belum jelas benar mengenai alasan pemberhentian Jenderal Budiman yang dilakukan dua bulan sebelum pensiun.
Kabar pemberhentian Jenderal Budiman sebagai KSAD sempat santer terdengar saat Presiden SBY “marah” mendengar ada petinggi TNI yang tidak netral. Ia kemudian mengumpulkan seluruh jajaran TNI untuk diberi pengarahan terkait posisi TNI yang wajib netral selama pemilu legislatif dan pemilu presiden. Kala itu, SBY mengaku disebut-sebut pemimpin “kapal karam”, oleh petinggi TNI, namun tidak diketahui siapa yang menyebutkan kata-kata tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Sebut Situasi Nasional Kondusif Pasca-Demo, KSAD Jenderal Maruli: Sudah Nggak Ada Masalah
-
Buntut KPR 'Penyiksa' Prajurit, Komisi I DPR Siap Panggil Panglima TNI dan KSAD Tanya Kejelasan
-
Bukan Hanya Urusan Kalah Mental, Refly Harun Kupas Tuntas Sebab Gibran Tak Salami AHY
-
Istana Tepis Pengakuan Dudung, Telinga Presiden Belum Dengar Polemik Rumah Prajurit TNI
-
Pendidikan Akmil Dipangkas Jadi 3 Tahun, Demi Kejar Setoran Perwira?
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory