News / Nasional
Selasa, 30 Desember 2025 | 16:04 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. (tangkap layar)
Baca 10 detik
  • KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak paparkan upaya pemulihan akses transportasi pascabencana di Aceh oleh jajaran TNI.
  • TNI fokus menggunakan tiga jenis jembatan (Bailey, Armco, perintis) menghadapi keterbatasan stok dan logistik pengiriman.
  • Pembiayaan operasional awal jembatan dilakukan melalui dana swadaya karena kendala prosedur keuangan darurat resmi.

Suara.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memaparkan perjuangan jajaran TNI dalam memulihkan akses transportasi yang terputus akibat bencana di Aceh

Maruli mengungkapkan bahwa pihaknya harus melakukan langkah-langkah luar biasa, termasuk memborong stok pabrik hingga menggunakan dana swadaya demi percepatan pembangunan jembatan.

Ia menjelaskan bahwa TNI telah menetapkan tiga jenis jembatan yang paling efektif untuk percepatan di lapangan, yakni jembatan Bailey, jembatan Armco (pipa baja bergelombang), dan jembatan perintis atau gantung.

Hingga saat kekinian teridentifikasi kebutuhan minimal 24 jembatan Bailey di Aceh. TNI telah mengerahkan 22 unit dari stok internal, ditambah 14 unit dari Kementerian PU. Namun, tantangan terbesar terletak pada ketersediaan barang dan logistik pengiriman.

"Kami mengumpulkan jembatan Bailey dari seluruh Pulau Jawa, bahkan dari Kalimantan Timur dikirim ke Jakarta baru ke Aceh. Begitu sampai pelabuhan pun, pergeseran ke lokasi terhambat di jalan hingga satu minggu," ungkap Maruli dalam Rapat Koordinasi Satgas Pemulihan Pascabencana DPR RI di Aceh, Selasa (30/12/2025).

Saking besarnya skala kerusakan, stok jembatan Bailey di dalam negeri hampir habis. KSAD mengungkapkan bahwa Presiden telah merencanakan pembelian jembatan Bailey dari luar negeri.

"Presiden sudah merencanakan pembelian dari luar negeri. Itu pun hampir tidak ada negara yang punya ready stock, jadi harus dikumpulkan dari beberapa negara untuk menyuplai daerah bencana ini," tambahnya.

Selain jembatan Bailey, TNI juga mengandalkan teknologi jembatan Armco untuk jalan yang terbelah air. Jenderal Maruli menyebut telah mendata 39 titik yang membutuhkan Armco di Aceh. 

"Pabrik-pabriknya kami borong semua, habis. Kami suruh bikin lagi, habis lagi. Sampai tiga tahap kita kerjakan. Itu pun mohon izin, Pak, statusnya masih utang. Jadi tidak ada masalah, yang penting kerja berlanjut," selorohnya di hadapan pimpinan rapat.

Baca Juga: BRI Peduli Salurkan Bantuan Darurat dan Layanan Kesehatan di Wilayah Aceh

Di sisi lain, KSAD secara jujur menyampaikan kondisi finansial operasional di lapangan. Ia mengaku sejauh ini TNI masih menggunakan dana swadaya karena belum sepenuhnya memahami prosedur birokrasi sistem keuangan darurat yang berlaku.

"Jujur kami belum mengerti sistem keuangannya. Sampai saat ini kami swadaya semua. Mungkin sampai pertengahan bulan depan kami masih kuat, setelah itu ya sudah 'korek-korek' (kantong) sendiri," pungkasnya.

Load More