Suara.com - Komisi Pemilihan Umum Pusat menunda rekapitulasi perolehan suara Sumatera Utara, karena terdapat banyak catatan dari KPU provinsi itu, salah satunya dalam Daftar Pemilih Tetap tercantum beberapa pemilih yang sudah meninggal dunia dan pindah domisili.
"Jadi, besok Sumatera Utara ini akan dibahas lagi," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Husni Kamil Malik, di Jakarta, Senin (21/7/2014) tengah malam.
Dalam rekapitulasi suara Sumatera Utara, KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan berbagai masalah, khususnya saat rekapitulasi Kabupaten Nias Selatan.
Dalam sidang pleno KPU Senin malam yang diwarnai debat alot, diketahui beberapa nama dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Nias Selatan sudah pindah domisili dan meninggal dunia. KPU daerah itu juga tidak menjalankan rekomendasi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Nias Selatan untuk melakukan pemungutan suara ulang.
Ketua Bawaslu Muhammad sempat geram dengan beberapa masalah yang terjadi di Nias Selatan, yang menurut dia, bukan pertama kalinya terjadi.
"Itu kenapa rekomendasi tidak dilaksanakan. Ada apa Nias Selatan kok bermasalah terus?" kata dia.
"Kami rekomendasikan agar di-'pending' dulu, Ketua, sampai Selasa (22/7/2014) untuk Sumatera Utara," ujar Muhammad.
Menanggapi hal itu, Husni Kamil Malik menyatakan KPU dan Bawaslu akan melakukan pembahasan. Sidang Pleno untuk rekapitulasi suara Sumatera Utara dilanjutkan Selasa (22/7) pagi, kata Husni.
Saksi Pasangan Calon Presiden nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla, Arif Wibowo, sempat mengusulkan agar sidang pleno rekapitulasi Sumut hanya ditunda 15 menit. Namun, Husni menetapkan sidang pleno rekapitulasi Sumut akan dilanjutkan hari ini. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO