Suara.com - Sembari tetap menggempur Jalur Gaza yang terus menambah jumlah korban warga Palestina, Selasa (22/7/2014), pihak Israel memberi isyarat bahwa agresi militer mereka belum akan dihentikan dalam waktu dekat.
Israel bersikeras menuntaskan target mereka untuk melumpuhkan infrastruktur persenjataan kelompok militan Hamas, termasuk di antaranya gudang-gudang roket dan terowongan-terowongan.
"Ini bukan waktunya untuk berbicara mengenai gencatan senjata," ungkap Gilad Erdan, Menteri Komunikasi Israel yang juga anggota "Kabinet Keamanan Dalam" PM Benjamin Netanyahu, Senin (21/7) waktt setempat.
"Kami harus menuntaskan misi ini, dan misi tidak akan berakhir sampai ancaman dari terowongan-terowongan itu ditiadakan," sambungnya.
Seiring itu, korban pun terus berjatuhan hingga mencapai 537 orang --hampir 100 di antaranya anak-anak-- di mana salah satu yang terakhir adalah seorang leaki yang meninggal dalam serangan udara di Khan Younis. Di pihak lain, Israel melaporkan sudah kehilangan 25 personel dalam operasi daratnya, plus dua warga akibat serangan roket Hamas.
Hamas sendiri telah meminta Israel dan Mesir untuk membuka blokade di wilayah pesisir yang ditinggali 1,8 juta orang, di mana sebagian besar di antaranya adalah pengungsi. Hamas juga menuntut Israel membebaskan ratusan Palestina yang ditahan dalam operasi bulan lalu, menyusul tewasnya tiga remaja Israel yang dituduh sebagai perbuatan Hamas.
"Dunia harus memahami bahwa Gaza telah memutuskan untuk mengakhiri blokade ini dengan darah dan kepahlawanannya sendiri," ungkap wakil pemimpin Hamas, Ismael Haniyeh, dalam sebuah pernyataan di TV, belum lama ini.
"Para pejuang kami ingin membuktikan bahwa Gaza adalah kuburan bagi para penyerbu dan bahwa Gaza tak bisa dihancurkan," sambungnya.
Sementara itu, pagi ini Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), John Kerry, pun mendarat di Kairo, Mesir, dalam rangka upaya keterlibatan langsung negara adidaya tersebut di tengah persoalan Israel-Palestina. Dipastikan akan berada di Kairo hingga Rabu (23/7) pagi, Kerry disebut belum diketahui jadwal kepulangannya.
Kerry diperkirakan masih akan bertemu beberapa tokoh penting. Salah satunya adalah pejabat pemerintah Qatar, negara yang diketahui punya hubungan dekat dengan Hamas serta menjadi tempat bernaung pemimpinnya, Khaled Meshaal.
Sementara hari ini, Sekjen PBB Ban Ki-moon juga dijadwalkan tiba di Israel, demi berjumpa Netanyahu, serta bertemu sejumlah pejabat pemerintahan Palestina di Tepi Barat. [Reuters]
Berita Terkait
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
5 Potret Miss Palestina dengan Gaun Bergambar Al-Aqsa, Bikin Dunia Terpukau
-
Legislator PKB Beri Peringatan Keras ke Prabowo: Awas Jebakan Israel di Misi Pasukan Perdamaian Gaza
-
Sejarah dan Makna Hari Anak Sedunia, Diperingati Setiap 20 November
-
Suara Lantang Pep Guardiola Dukung Palestina: Dunia Jangan Tutup Mata
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional