Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Dwi Priyatno mengungkapkan bahwa terminal dan stasiun merupakan tempat rawan dan berbahaya bagi para pemudik.
Di tempat tersebut, para copet, pembius, penipu, dan calo masih banyak berkeliaran mengincar para pemudik.
Untuk itu, dia mengimbau para pemudik untuk esktra waspada bila mudik melalui tempat-tempat tersebut.
"Daerah itu rawan copet, bius, penipuan dan calo," kata Dwi di Jakarta Jumat (25/7/2014).
Lebih lanjut dia juga meminta para pemudik untuk menitipkan rumahnya kepada satpam atau lingkungan keamanan sekitar sebelum pergi ke kampung halaman.
"Pemudik harus meminta satpam untuk memantau rumahnya. Selain untuk keamanan, pemantauan juga perlu untuk mengantisipasi kebakaran," kata Dwi,
"Di pihak polisi, kami akan berpatroli ke perumahan hingga cluster-cluster untuk menekan angka kejahatan. Patroli akan dilakukan dalam skala besar," ujarnya.
Tak cuma rumah, ujar Dwi, pihaknya juga akan melakukan penjagaan ketat di sejumlah tempat wisata di Jakarta seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Taman Margasatwa Ragunan, saat Lebaran.
"Supaya tidak terjadi kekisruhan antarpengunjung. Juga agar jalur lalu lintas tertib," katanya.
Berita Terkait
-
Ribuan Personel Jaga Laga Persib Bandung vs Lion City Sailors di Stadion Gelora Bandung Lautan Api
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
Cara Bikin Foto Sinematik di Stasiun Pakai Gemini AI, Ini Kumpulan Prompt Ajaibnya
-
Di Balik Skandal Irjen Krishna Murti: Inilah Nany Arianty Utama, Istri Sah yang Setia Dampingi Suami
-
Karma Kopi Sianida? Aib Irjen Krishna Murti Dibongkar Rismon, Dituding Main Serong Hingga Cuci Uang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu