Suara.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok mengatakan gugatan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa atas hasil Pilpres 2014 ke Mahkamah Konstitusi, tujuannya bukan semata-mata untuk menang.
“Saya kira bukan soal menang atau kalah. Kebenaran tidak bisa ditutupi. Kalau menang dengan kecurangan, itu akan jadi bom waktu. Lebih baik dipikirkan dari sekarang, daripada dipaksakan diteruskan, malah akan jadi potensi menyulitkan bangsa,” kata Mubarok kepada suara.com, Sabtu (26/7/2014).
Menurut Mubarok, bukti-bukti dugaan kecurangan yang diajukan oleh tim hukum Prabowo-Hatta kuat. Ia menyontohkan kasus yang terjadi di Provinsi Papua, dimana di salah satu daerah tidak ada warga yang nyoblos, tetapi dilaporkan 90 persen nyoblos.
“Di Papua petugas KPU tersangka semua.Ttidak ada yang nyoblo, tapi katanya yang ikut nyoblos 90 persen,” kata Mubarok.
Lebih jauh, Mubarok mengatakan langkah hukum yang sekarang diambil kubu Prabowo memiliki semangat untuk menuntut kejujuran.
“Kejujuran itu harus dikedepankan. Kemenangan harus bermartabat. Tidak penting, Prabowo menang atau tidak. Tapi kejujurannya,” kata Mubarok.
Terkait dengan apakah bila hasil gugatan Prabowo nanti menang, kemudian bisa mengubah hasil pilpres? Mubarok menjawab secara diplomatis.
“Kita ikuti saja, keberanian MK,” katanya.
KPU telah menetapkan Jokowi-JK menjadi pasangan presiden dan wakil presiden terpilih pada 22 Juli 2014 malam.
Suara yang diraih Jokowi – JK sebanyak 70.997.833 suara atau 53,15 persen dari suara sah secara nasional. Sedangkan kompetitor mereka, pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa hanya meraih 62.576.444 suara atau 46,85 persen dari suara sah nasional.
Namun, kubu Prabowo tidak puas dengan hasil pilpres, bahkan Prabowo menarik diri dari proses rekapitulasi suara yang sedang dilaksanakan KPU. Selanjutnya, kubu Prabowo mengajukan gugatan hasil pilpres ke MK dengan harapan hasil pemilu dibatalkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar