Suara.com - Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Moeloek berpendapat, Jokowi-JK perlu memilih orang-orang profesional yang memiliki kemampuan politik yang tinggi. Kalangan profesional yang layak dijadikan menteri tidak selalu harus berasal dari ketua umum partai.
Namun demikian, kata Hamdi, ada baiknya beberapa menteri berasal dari kalangan partai politik karena dianggap memiliki kemampuan politik yang teruji. Kemampuan berpolitik dinilai penting karena para menteri nantinya akan berinteraksi dengan anggota dewan.
"Menteri itu tetap punya jabatan politis, political skill itu perlu. Kalau orang tidak punya political skill akan sulit karena harus berurusan dengan mitra kerjanya di DPR. Bisa ditolak terus kebijakan dia," ujarnya.
Sedangkan orang yang profesional di kabinet menurut Hamdi, harus mengerti betul bidang yang didalaminya. Jika ada calon independen yang profesional di bidangnya dan memiliki kemampuan berpolitik yang baik, maka akan menjadi penyegaran dalam kabinet di Indonesia.
Banyak susunan kabinet yang diusulkan publik di antaranya di situs www.kabinetrakyat.org yang berisi nama-nama yang dianggap layak untuk menjadi pembantu presiden dalam pemerintahan.
Menurut pengelola nama-nama itu muncul dari hasil diskusi bersama jurnalis, pengamat, akademisi, aktivis, teknokrat, politisi dan masukan-masukan dari masyarakat.
Disampaikan pula kriteria-kriteria, seperti tidak pernah terlibat korupsi, bukan pelanggar HAM, profesional di bidangnya, bukan perusak lingkungan hidup, dan sesuai dengan visi misi Jokowi-JK.
Kriteria lainnya, menghargai ke-Bhinekaan, memiliki leadership (kepemimpinan) yang kuat, memiliki kompetensi yang baik secara manajerial, mengerti manajemen administrasi pemerintahan, mempunyai catatan (rekam jejak) yang baik dan bersedia melayani rakyat.
Juru bicara wakil presiden terpilih Jusuf Kalla, Poempida Hidayatullah menegaskan, kabinet yang akan disusun pasangan Jokowi-JK tidak akan bermasalah karena syarat yang digariskan Jokowi-JK dalam menyusun jajaran menterinya sangat jelas dan tegas.
"Juga tidak ada tekanan dari partai koalisi, karena koalisi yang dibentuk tanpa syarat. Selain itu, Pak Jokowi dengan tegas mengatakan bahwa orang yang membantunya harus bersih dari catatan hukum," ujar Poempida.
Menurut dia, dalam menyusun kabinet Jokowi-JK belajar dari pemerintahan sebelumnya. Komposisi menteri nanti tidak akan diisi oleh orang-orang yang tersangkut dan terindikasi masalah hukum karena akan menjadi beban dan menghambat jalannya roda pemerintahan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Pengamat: Menkeu Harus Teknokrat dan Punya Pengalaman Hadapi Krisis
-
Jokowi: Tidak Ada Dikotomi Partai/Nonpartai untuk Anggota Kabinet
-
Petinggi Demokrat Dukung Kabinet Jokowi Diisi Profesional
-
Cak Imin Inginkan Pemilihan Kabinet Jokowi Transparan
-
Partai Koalisi Pendukung Jokowi Belum Ajukan Nama Menteri
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta