Suara.com - Sebanyak 101 warga Palestina tewas pascahilangnya seorang tentara Israel, Letnan Hadar Goldin, 23, di Kota Rafah, dekat Jalur Gaza, pada Jumat lalu.
Israel langsung melakukan pemboman intensif, yang pada hari ini, Sabtu (2/8/2014) mengakibatkan munculnya 10 korban jiwa baru dari pihak sipil Palestina.
Mirisnya, di antara para korban terpadat anak-anak berusia 3-12 tahun. Mereka turut meregang nyawa dalam aksi militer Israel.
Menteri Kehakiman Israel, Tzipi Livni, menuduh Hamas sebagai lakon hilangnya Letnan Goldin.
"Hamas akan membayar harga yang tinggi karena telah menculik tentara Israel," kata Livni.
Menyikapi tudingan Israel, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, membantah telah menculik Letnan Goldin. Dia menyebut Letnan Goldin kemungkinan tewas dalam penyergapan.
Al Qassam juga mengatakan mereka tidak memiliki kontak dengan militan yang beroperasi di Jalur Gaza selatan, tempat Letnan Goldin diduga menghilang.
“Kami telah kehilangan kontak dengan kelompok pejuang yang ikut ambil bagian dalam serangan itu. Kami percaya mereka semua tewas dalam pemboman Israel. Dengan asumsi bahwa mereka berhasil merebut prajurit selama pertempuran, kami menilai bahwa ia juga tewas dalam insiden,” kata Al Qassam.
Sebelumnya Israel membatalkan gencata senjata selama 72jam yang dimediasi oleh PBB. Israel menuduh HAMAS telah melanggar kesepakatan gencatan senjata itu dengan menyerang pasukan Israel yang ditempatkan di dekat Jalur Gaza. Israel menyatakan telah kehilangan kontak dengan seorang prajuritnya setelah anggota HAMAS menyerang sebuah pos militer Israel di dekat Rafah. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
- 
            
              Thom Yorke Vokalis Radiohead Kapok Manggung di Israel: Ngeri, Gak Mau Lagi
- 
            
              Siap Terjunkan Pasukan Perdamaian ke Gaza, TNI AD Tunggu Komando Prabowo
- 
            
              Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
- 
            
              Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
- 
            
              WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
- 
            
              Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
- 
            
              Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
- 
            
              Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
- 
            
              Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
- 
            
              Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
- 
            
              Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD