Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menegaskan menteri kabinet pada pemerintahan mendatang diisyaratkan tidak rangkap jabatan dengan pimpinan partai politik. Ini dilakukan agar para menteri bisa fokus menjalankan tugasnya.
"Jabatan menteri dan pimpinan partai politik itu sama-sama jabatan politik, kalau rangkap jabatan maka sulit untuk fokus, sehingga kinerja menteri jadi tidak optimal," kata Tjahjo Kumolo. Tjahjo menegaskan, ketua umum partai-partai politik pengusung pasangan capres-cawapres terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla, tiga di antaranya sudah memastikan tidak akan menduduki jabatan menteri di kabinet.
Ketua umum tiga partai politik itu adalah, Megawati Soekarnoputri (PDI Perjuangan), Surya Paloh (Nasional Demokrat), dan Wiranto (Hanura).
"Kalau Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, saya belum tahu. Apakah sudah memastikan tidak akan menjadi menteri kabinet atau tidak," katanya.
Menurut dia, soal adanya keinginan Muhaimin ingin menjadi menteri di kabinet, konsekuensinya tidak rangkap jabatan dan hal ini bisa dikonsultasikan dengan presiden terpilih Joko Widodo.
Pemilihan menteri dan pembentukan kabinet, kata dia, adalah hak prerogatif presiden terpilih setelah dilantik, yang disesuaikan dengan kebutuhan pemerintahannya nanti. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang
-
Bobby Nasution Apresiasi Kafilah Sumut Raih Peringkat Tujuh Nasional STQH di Kendari
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Demo Buruh di DPR! Polda Metro Jaya Akan Pastikan Tertib