Suara.com - Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Ternate, Subhan Tomaito, menilai, nasionalisme mayoritas anggota DPRD Kota Ternate, Maluku Utara, tipis, sebab hanya sedikit di antara mereka yang menghadiri upacara peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-69, Minggu pagi.
"Saat upacara pengibaran bendera Merah Putih yang dipusatkan di Lapangan Ngaralamo Salero, hanya delapan dari 25 anggota dewan yang ikut acara tersebut," kata Subhan di Ternate, Minggu (17/8/2014).
Kondisi ini, berlangsung hampir setiap tahun, pada saat upacara pengibaran pada pagi dan penurunan bendera pada Sore hari, anggota DPRD yang hadir paling banyak 10 sampai 15 orang, padahal jumlah wakil rakyat Kota Ternate sebanyak 25 orang.
Menurut dia,hampir setiap upacara bendera baik HUT Kemerdekaan maupun hari-hari besar nasional lainnya, jumlah anggota DPRD Kota Ternate yang hadir, tidak pernah mencapai 25 orang.
"Biasanya pada perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia, kurang dari setengah anggota DPRD yang hadir, artinya ini sebuah kebiasaan buruk anggota DPRD kita. Untuk itu, kami minta kepada anggota DPRD yang baru, untuk tidak meniru kebiasaan anggota lama," katanya.
Dia mengatakan, upacara 17 Agustus merupakan momentum silaturahim sehingga wajib dihadiri oleh anggota DPRD, karena di saat upacara, semua komponen hadir, harusnya sebagai wakil rakyat yang digaji oleh rakyat, menunjukkan rasa nasionalismenya dengan menghadiri upacara.
Oleh karena itu, dirinya berharap, anggota DPRD yang baru akan dilantik, tidak mengikuti kebiasaan buruk anggota Dekot yang malas mengikuti upacara.
"Kami harap, anggota DPRD yang akan dilantik nanti, tidak meniru prilaku naggota dewan lama, sehingga ini menjadi contoh bagi anggota dewan yang nantinya akan dialntik" pungkasnya.
Sementara itu, pada saat upacara penurunan bendera, anggota DPRD yang hadir hanya satu orang yakni Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Ternate Mubin A Wahid. (Antara)
Berita Terkait
-
Sherly Tjoanda Gubernur Maluku Utara Kibarkan Bendera di Bawah Laut
-
Tampil di HUT RI, Bocah 'Aura Farming' Pacu Jalur Bikin Prabowo Terkesima
-
80 Tahun Indonesia Merdeka; Ironi Kemerdekaan Jurnalis di Antara Intimidasi dan Teror
-
Rayakan HUT RI ke-80, Badai eks Kerispatih Manggung di Depan Tetangga
-
Maia Estianty Kirim Pesan Keras di HUT RI: Merdeka! Pajaknya Jangan Berat
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Pramono Anung Bicara Kasus Campak di Jakarta, Ada Peningkatan?
-
Kejagung Umumkan Pengambilalihan Lahan Sawit Ilegal, Luasannya Lebih Besar dari Pulau Bali
-
LPDP Panen Kritik: Persyaratan Berbelit, Data Penerima Tidak Transparan?
-
KPK Dalami Pesan WhatsApp Soal Persekongkolan Tersangka Kasus JTTS
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Periksa Kapusdatin BP Haji, KPK Cecar Soal Jemaah Haji Khusus yang Bisa Langsung Berangkat
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?
-
KPK Panggil Bos PT Kayan Hydro Energy untuk Kasus Suap IUP Kaltim, Materi Pemeriksaan Rahasia
-
Raja Ampat Terancam! Izin Tambang Nikel Diberikan Lagi, Greenpeace Geram!
-
Keluarganya Hilang Tersapu Banjir Bali, Korban Selamat Kaget Sepulang Kerja Rumah Sudah Rata!