Suara.com - Tiga kader Partai Golkar yang dipecat berencana mengajukan uji materi atau judicial review Undang-Undang Pemilu ke Mahkamah Konstitusi, pekan depan. Tujuannya, agar kelak partai politik tidak sembarangan memecat anggota.
"Atas nama mandat rakyat, kami tidak biarkan hal ini terjadi. Apalagi proses pemecatan yang kami terima ini cacat hukum. Kami akan melakukan judicial review terhadap UU Pemilu ke MK setelah masalah pilpres, karena terkait mandat rakyat, Senin depan akan kita lakukan," kata Nusron di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2014).
Ketiga kader Golkar yang dipecat itu adalah Nusron Wahid, Agus Gumiwang, dan Poempida Hidayatullah. Mereka adalah anggota DPR RI terpilih hasil Pileg 2014. Mereka dipecat karena dinilai tidak sejalan dengan keinginan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Nusron menilai saat ini Partai Golkar sudah berubah. Partai ini, kata dia, hanya memperhatikan kepentingan elit.
Nusron membandingkan Partai Golkar yang dulu, dimana partai berlambang pohon beringin menurut dia sangat menghargai aspirasi dari anggota.
"Golkar sudah berubah, suara Golkar adalah suara elit bahkan segelintir pengurus atau ketua umum, bukan lagi suara rakyat. Ke depannya Golkar tidak akan mendapat dukungan rakyat kalau terus seperti ini," katanya.
Pemecatan terhadap tiga kader, menurut Nusron, merupakan bukti partai tersebut otoriter. Nusron menilai pemecatan itu tidak sesuai AD/ART.
"Seseorang itu diberhentikan dari partai kalau meninggal dunia, mengundurkan diri, masuk partai lain, langgar AD/ART, dan kami tidak melanggar apapun," katanya.
Tiga kader itu dipecat setelah mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Selain memecat, DPP Golkar juga mencoret tiga kader tersebut sebagai anggota DPR terpilih.
Selain tiga kader itu, DPP Golkar juga mencopot Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono dan politikus senior Golkar Yorris Raweyai. Mereka dicopot karena mendesak dilaksanakan Musyawarah Nasional Golkar pada Oktober 2014.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan