Suara.com - Poempida Hidayatulah, salah satu kader Partai Golkar yang dipecat karena mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla, mengaku tidak menyimpan dendam kepada elit DPP Partai Golkar. Langkah hukum yang akan ditempuh hanya untuk memberi pelajaran agar kelak elit Golkar tidak sembarangan memecat kader.
"Saya masuk politik itu bertujuan membela yang benar dan memerangi kebathilan, maka apabila terjadi kesewenang-wenangan haruslah diperangi. Kami tidak punya dendam dalam masalah ini, tapi karena ada kebathilan," ujar Poempida dalam konferensi pers di Restoran Sari Kuring, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2014).
Dia berharap DPP Partai Golkar tidak mencoret kedua rekannya, Nusron Wahid dan Agus Gumiwang Kartasasmita, dari anggota DPR RI terpilih. Nusron dan Agus merupakan kader yang juga dipecat dari struktur DPP Golkar karena mendukung Jokowi-JK.
Dia juga berharap Komisi Pemilihan Umum tidak percaya begitu saja dengan isi surat rekomendasi DPP Golkar agar mencoret Nusron dan Agus dari daftar anggota DPR dari Golkar.
"Kami tidak mau petinggi partai membohongi publik dan karena itu kita ingin kedua saudara kita ini dilantik di DPR. Saya minta KPU panggil mereka untuk klarifikasi dan tetap dilantik," kata Poempida.
Seperti diketahui, DPP Golkar sudah mengirimkan surat kepada KPU untuk mencoret nama Nusron dan Agus dari anggota DPR. Golkar beralasan kedua kader tidak menggunakan haknya untuk menemui Mahkamah Partai dan mengajukan keberatan atas tindakan partai selama tenggat waktu 60 hari.
Namun, pernyataan DPP Golkar dibantah oleh Nusron dan Agus. Mereka mengatakan sudah melayangkan surat keberatan ke DPP melalui kuasa hukum pada 26 Juni 2014 atau dua hari dipecat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak