Suara.com - Ketua Pusat Koordinator Eksponen Tri Karya Golkar Zainal Bintang menilai pendapat yang mengatakan bahwa Eksponen Tri Karya tidak berhak mengusulkan Musyawarah Nasional Golkar tahun 2014 dengan alasan tidak punya hak suara adalah sangat kekanak-kanakan.
"Cara berpikir yang kaku seperti itu, jelas cara berpikir orang pandir alias tolol," kata Bintang kepada suara.com, Minggu (24/8/2014).
Sebab menurut Bintang, gerakan kader Golkar sejati memperjuangkan penegakan konstitusi adalah fardhu sifatnya alias wajib hukumnya.
Eksponen Tri Karya Golkar, kata Bintang, merupakan gerakan moral atau moral force yang bertujuan menyadarkan kepada semua kader Golkar sejati, termasuk masyarakat luas, bahwa partai berlambang pohon beringin ini wajib hukumnya bergerak di atas amanat konstitusi.
"Kami bergerak mengusung ikon penegakan konstitusi supaya pengurus Golkar yang punya hak suara di Munas harus konsisten menyadari konstitusi partai harus dijunjung tinggi," kata Bintang.
Bintang mengatakan Eksponen Tri Karya mendesak Aburizal Bakrie mundur secara teratur sebagai Ketua Umum Golkar. Ia menilai Aburizal tidak mempunyai itikad baik memperbaiki Golkar.
Buktinya, meskipun Mahkamah Konstitusi sudah menolak semua gugatan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Aburizal masih menginginkan Golkar menjadi oposisi.
"Sebuah langkah sesat yang semakin membawa Golkar ke jurang kehancuran," kata Bintang.
Aburizal terus menjadi sorotan di internal partainya. Itu terjadi terutama sejak ia gagal memenangkan partai di pemilu legislatif, disusul kemudian gagal mengusung calon presiden, ditambah lagi keputusan untuk mendukung Prabowo-Hatta yang berakhir dengan memecat kader yang tidak setuju dengan langkahnya. Internal partai pun mendesak penyelenggaraan Munas tahun ini untuk mengganti kepemimpinan Golkar.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan