Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan, Marurar Sirait, menegaskan tidak sepakat pada wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebelum pemerintah melakukan efisiensi pada sektor-sektor lainnya.
"Saya secara pribadi menolak usulan kenaikan BBM sebelum pemerintah mengerjakan program efisinsi pada sektor lainnya," kata Maruarar Sirait di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (28/8/2014).
Menurut Maruarar, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih belum efisien menggunakan anggaran karena masih ada sejumlah sektor yang pendapatannya dapat ditingkatkan, seperti sektor pajak.
Karena itu, Maruarar mengusulkan kepada pemerintahan mendatang akan dapat melakukan efisiensi anggaran serta optimalisasi pendapatan negara dari berbagai sektor.
"Masih banyak PR (pekerjaan rumah) dari pemerintahan Presiden SBY yang harus dikerjakan oleh pemerintahan mendatang guna membangun Indonesia," katanya.
Anggota Komisi XI DPR RI ini mencontohkan, pada sektor pertambangan, banyak pengusaha tambang yang menjadi kaya, tapi pajak yang diterima negara masih belum optimal.
Jika pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang akan memimpin pemerintahan selama lima mendatang dapat mengerjakan PR-PR dari pemerintahan saat ini sehingga penerimaan negara meningkat, maka tidak perlu menaikkan harga BBM.
"Kenaikan harga BBM adalah alternatif terakhir setelah semua alternatif lainnya dilakukan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Negosiasi Panas Krisis Iklim Kandas Gegara Kebakaran di Dapur COP30, Apa Penyebabnya?
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK