Suara.com - Ada yang menarik dalam sidang lanjutan kasus suap Hambalang di Pengadilan Tipikor hari Jumat (29/8/2014). Direktur Utama PT Dutasari Citra Laras, Machfud Suroso, sempat kerepotan menjawab pertanyaan Hakim menyoal pernyataannya yang berubah-ubah.
Di awal sidang, terdakwa kasus suap Hambalang itu mengaku bahwa proyek Pembangunan Pusat Pelatihan dan pendidikan Sarana Olahraga Nasioal (P3SON) di Bukit Hambalang sebagai proyek yang sangat membuatnya sedih. Dikatakanya demikian, karena proyek Hambalang tersebutlah yang membuat dirinya jadi tersangka.
"Proyek lain adalah Hambalang, Hambalang ini yang sangat menyedihkan saya, karena saya ditahan kemudian jadi tersangka. Hati saya menangis, istri dan anak saya menangis, pokoknya sangat menyedihkan saya," cerita Machfud di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2014)
Machfud yang sangat akrab dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ini mengaku sudah banyak mengerjakan proyek sebelum sampai kepada proyek Hambalang. Di antaranya adalah pengerjaan Gedung Pajak yang anggarannya hampir 30 Miliar, proyek Departemen Agama, serta Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR.
Machfud pernah menyebut, dirinya "tidak boleh sedih kalau rugi dan tidak boleh tertawa kalau untung". Namun, ia membuat pernyataan yang berlawanan dengan yang ia ungkap sebelumnya. Ia mengaku menangis karena rugi besar ketika mengerjakan proyek RJA DPR.
"Aduh kalau proyek RJA itu saya rugi banyak yang mulia, saya menangis itu," ceritanya.
Pernyataan itu langsung disambar oleh Ketua Majelis Hakim.
"Kok menangis, bukankah saudara bilang jangan sedih kalau rugi dan jangan tertawa kalau untung, kenapa menangis," sambar Hakim.
"Saya tidak sedih yang mulia, saya hanya menangis, kalau sedihkan tidak keluar air mata, dan kalau menangis keluar air mata," jawabnya berusaha mengelak dari pernyataan yang diucapkanya awal persidangan.
Machfud adalah direktur PT Dutasari Citra Laras, perusahaan subkontraktor dalam proyek Pembangunan Lanjutan Pusat Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang.
PT Dutasari Cipta Laras mendapat pembayaran Rp170,39 miliar sedangkan Suroso mendapat keuntungan senilai Rp28,8 miliar dari proyek Hambalang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon
-
Jejak Digital Budi Arie Kejam: Dulu Projo Pro Jokowi, Kini Ngeles Demi Gabung Prabowo
-
Bau Busuk RDF Rorotan Bikin Geram! Ribuan Warga Ancam Demo Balai Kota, Gubernur Turun Tangan?
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih