Suara.com - Setiap kali ada presiden dan wakil presiden baru selalu diiringi dengan perombakan kabinet serta pergantian pucuk pimpinan TNI/Polri. Khususnya pimpinan Polri, menjelang pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2014, saat ini mulai muncul sejumlah nama calon Kapolri.
Siapa calon kuat itu? Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane, menyebutkan tiga nama. Mereka adalah Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Kepala Divisi Propam Mabes Polri Inspektur Jenderal Syafruddin, dan Kabareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Suhardi Alius.
Menurut Neta, Budi Gunawan masuk kandidat kuat menjadi Kapolri karena ia sudah senior dan sudah memiliki bintang tiga. Selain itu, kata Neta, Budi juga dekat dengan lingkaran PDI Perjuangan dan Megawati Soekarnoputri.
"Budi pernah menjadi ajudan Megawati," kata Neta kepada suara.com.
Sedangkan Syafruddin masuk daftar kandidat versi IPW karena ia memiliki kedekatan dengan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla, bahkan dulu pernah menjadi ajudan JK. Selain itu, Syafruddin juga dekat dengan lingkaran PDI Perjuangan.
Sementara Suhardi Alius, meski kansnya tidak sekuat Budi dan Syafruddin, ia punya potensi besar. Suhardi, kata Neta, pernah memiliki bintang tiga dari angkatan muda. Selama ini, ia dikenal memiliki integritas dan tidak pernah memiliki masalah dengan kinerjanya
Bagaimana dengan Inspektur Jenderal Dwi Priyatno? Neta membenarkan isu Dwi tengah disiapkan menjadi Kapolri. Dari Kapolda Jawa Tengah, kemudian ditark ke Jakarta untuk menjadi Kapolda Metro Jaya, lalu lima bulan kemudian, tepatnya hari ini, Dwi dilantik Kapolri Jenderal Sutarman menjadi Inspektur Pengawasan Umum Polri.
"Iya, ada isu seperti itu. Tapi kami tidak melihat ia memiliki kekuatan untuk ke jalur itu (Kapolri)," kata Neta.
Neta malah memprediksi karier Dwi akan mentok sampai di Irwasum Polri.
Neta mengatakan untuk menjadi Kapolri biasanya harus memiliki kedekatan dengan lingkaran kekuasaan. Sedangkan Dwi, kata Neta, hanya memiliki kedekatan dengan Kapolri Jenderal Sutarman yang sebentar lagi (kabinet baru) akan diganti.
Neta memprediksi pergantian Kapolri menjadi prioritas pemerintahan Jokowi-JK, antara lain dipicu oleh penyelesaian kasus Tabloid Obor Rakyat yang cenderung macet.
"Kasus itu cenderung tidak ditangani secara profesional. Ada info dari kita, kubu Jokowi itu marah besar ke elite Polri," katanya. "Prioritas pertama begitu Jokowi dilantik, itu diperkirakan ada pergantian besar-besaran di internal polisi."
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?