Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, berjanji menumpas kelompok Negara Islam - sebelumnya dikenal sebagai ISIS - dari Timur Tengah. Obama juga berjanji akan menghukum mereka yang membunuh dua wargaya, James Foley dan Steven Sotloff.
Dalam jumpa pers yang digelar di Tallin, Estonia, Rabu (3/9/2014), Obama menambahkan bahwa menghancurkan ISIS akan butuh waktu lebih dari "satu pekan, sebulan, atau enam bulan", karena sedang ada kekosongan kekuasaan di Suriah, bertambahnya jumlah pejuang Al Qaedah di Irak, dan kebutuhan untuk membangun koalisi, termasuk dengan komunitas Sunni di Irak.
Pada Selasa waktu AS (2/9/2014), ISIS merilis video yang menunjukkan pemenggalan Sotloff. Dia adalah warga AS kedua yang dipenggal ISIS di Suriah dalam sebulan terakhir. ISIS mengatakan pemenggalan itu untuk membalas serangan udara AS ke Irak.
"Intinya adalah, tujuan kita jelas untuk melemahkan dan menghancurkan (ISIS), agar mereka tidak lagi mejadi ancaman bagi Irak, seluruh kawasan (Timur Tengah), dan Amerika Serikat," kata Obama.
"Apa pun tujuan para pembunuh itu dengan membunuh orang tidak berdosa seperti Steven, mereka sudah gagal. Mereka gagal karena, seperti orang-orang lain di seluruh dunia, warga Amerika jijik dengan barbarisme mereka. Kami tidak akan terintimidasi," tegas Obama.
AS sendiri kembali membom Irak pada Agustus. Aksi militer itu, meski masih terbatas dari udara, merupakan yang pertama sejak AS menarik pasukannya dari Irak pada 2011.
"Mereka yang membuat kesalahan dengan mencelakai warga Amerika akan mendapat pelajaran yang tidak akan mereka lupakan dan bahwa jangkauan kami sangat jauh, dan keadilan akan ditegakkan," imbuh Obama.
Gedung Putih, pada Selasa, mengatakan bahwa Obama akan mengirim tiga pejabat topnya ke Timur Tengah. Mereka adalah Menteri Luar Negeri John Kerry, Menteri Pertahanan Chuck Hagel, dan penasehat bidang kontraterorisme, Lisa Monaco. Mereka ditugaskan untuk membangun kemitraan regional untuk menghadapi ISIS. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan