Suara.com - Gubernur DKI Jakarta sekaligus presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan Pasar Blok G Tanah Abang yang dikeluhkan sepi oleh pedagang dikarenakan mereka tidak mampu menjual produknya dengan baik.
Padahal, sambung Jokowi, seluruh fasilitas sudah diberikan untuk pasar itu, namun masih minim pembeli. Pasar ini sendiri sudah diresmikan Jokowi dan umurnya masih satu tahunan.
"Urusan itu bisa karena produknya gak bener, bisa harganya gak kompetitif, tapi kalo fasilitas kurang apa kita berikan. Foodcourt diberikan, ATM diberikan, gerbang kita berikan, eskalator diberikan. Kalau memang produknya tidak kompetitif, misalnya barangnya tidak pas, gimana?" kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Dia menambahkan, untuk para pedagang ini tidak perlu ada pendampingan, apalagi dengan Dinas terkait. Sebab, menurutnya, pada dasarnya seorang enterpreuner mampu menjual barangnya sendiri.
"Kan lebih pinter pedagangnya ketimbang dinasnya. Masa dinas ajari pedagang yang lebih pinter. Gak bisa lah. Enterpreneur harus seperti itu. Harus tahan banting. Kalau produknya kurang yaudah diganti," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi meminta PD Pasar Jaya untuk memberikan kelonggaran biaya sewa selama enam bulan untuk penghuni Pasar Blok G, Tanah Abang. Kelonggaran ini diberikan karena di pasar tersebut dianggap sepi dan mulai ditinggalkan para pedagang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO