Suara.com - Untuk mengawasi upaya bunuh diri di kawasan gedung tinggi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggandeng pengelola gedung tinggi guna membekali Satuan Pengamanan (Satpam) dengan pengetahuan pencegahan.
"Kita membekali satpam karena bunuh diri ini tidak spontan biasanya, pelaku seringkali mondar mandir terlebih dahulu di lokasi," kata Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Eka Viora dalam temu media Peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia di Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Satpam disebut Eka memiliki peran penting karena tugasnya patroli sehingga kemungkinan besar akan berpapasan dengan pelaku.
"Satpam harus mewaspadai perilaku aneh orang yang mondar mandir kebingungan ditempat tinggi dan menyapa, menanyakan," ujar Eka.
Kementerian kesehatan disebutnya telah melakukan sosialisasi kepada pengelola gedung tinggi seperti mall, apartemen dan hotel yang menjadi salah satu lokasi potensial terjadinya bunuh diri.
Namun sosialisasi pencegahan disebut Eka tidak berhenti disitu saja dan diperluas kepada sekolah maupun tokoh masyarakat.
Dengan mengetahui gejala-gejala seseorang yang rentan melakukan bunuh diri, diharapkan lingkungan sekelilingnya dapat melakukan intervensi dan pencegahan termasuk mendorong pelaku melakukan konseling.
"Upaya kita adalah bagaimana mengintegrasikan pengetahuan pencegahan bunuh diri ini ke semua sistem yang ada. Bagaimana dokter umum bisa sensitif terhadap gejala-gejala pasien," ujar Eka.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat setiap tahunnya lebih dari 800 ribu orang meninggal karena bunuh diri atau terjadi satu kematian tiap detiknya.
Pada tahun 2012, bunuh diri adalah penyebab kematian secara global kelima atau menyumbang 1,4 persen dari semua kematian di dunia.
Perilaku bunuh diri sendiri merupakan masalah yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti psikologis, sosial, budaya dan lingkungan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis