Suara.com - Valentino Rossi adalah pebalap motor dunia yang bisa dikatakan sudah identik dengan Yamaha. Apalagi bagi publik Indonesia, di mana Rossi belakangan rutin muncul dalam iklan produk sepeda motor ternama tersebut.
Tapi Rossi tidak selalu bersama Movistar Yamaha, nama resmi timnya saat ini. Dikenal awalnya di kelas lebih rendah sebagai pebalap andalan Aprilia, kemudian mengawali prestasi kelas utamanya bersama Honda, Rossi bahkan kemudian sempat meninggalkan Yamaha saat jaya-jayanya, bergabung bersama Ducati selama dua musim.
Diketahui, konon keberadaan Jorge Lorenzo di Yamaha menjadi salah satu pemicu utama hengkangnya Rossi saat itu. Terkait hal itu, kepada situs MotoGP.com, jelang dimulainya balapan ke-13 MotoGP tahun ini di Misano, Rossi pun buka-bukaan soal perasaan, sekaligus penyesalannya terhadap periode tersebut.
"Adalah sebuah kekeliruan (saat itu) pindah ke Ducati karena saya merasa tersinggung oleh Yamaha. Karena setelah memenangi gelar (juara) bersama Yamaha tahun 2004 dan 2005, usai sekian tahun Yamaha berusaha berjuang, mereka memutuskan menarik masuk rekan setim yang kuat, dan saat itu saya merasa benar-benar tersinggung," jelas Rossi.
"Tapi kini saya paham bahwa saya salah. Terutama juga karena perlakuan di boks (tim balap) Yamaha sebenarnya selalu seimbang," sambungnya.
"Bahkan pada 2008 saat Jorge datang, kami tetap berada pada level yang sama, dan sekarang pun masih demikian. Tahun ini Yamaha malah melakukan upaya besar bagiku, menciptakan kondisi di mana saya bisa menampilkan kemampuan maksimalku. Tapi mereka juga melakukan yang terbaik untuk Lorenzo. Dan saya bisa katakan kami 50-50 dalam konteks pentingnya kami bagi tim ini," tegasnya.
Secara khusus, Rossi pun tak ketinggalan memberikan pandangannya tentang Lorenzo, sang juara musim 2010 dan 2012. Termasuk soal hubungan secara pribadi dengan pebalap asal Spanyol itu.
"Saya tak pernah beradu argumen dengan Lorenzo. Kami berdua mungkin pesaing berat, tapi kami bisa sejalan dengan baik. Ada atmosfer bagus di tim ini, meski kami sendiri saling bersaing. Saya kira, paling cuma ada kesalahan dari Yamaha soal pipa knalpot saat di (Sirkuit) Assen, di mana mereka harusnya memberiku satu dan Lorenzo satu, tapi akhirnya malah memberikan dia dua. Namun itu bukanlah masalah besar," ujarnya pula.
Terkait sisa musim ini dan target tim mereka serta dirinya sendiri, Rossi pun menegaskan bahwa semangat persaingan itu masih kuat dan akan terus memicu penampilan maksimal mereka.
"Kami punya tantangan sangat besar di depan, dari sekarang sampai akhir musim. Sebab, saya ada di atas Lorenzo saat ini di klasemen, tapi dia akan bertekad menyussul, dan dia terus bertambah kuat. Dan kami juga perlu terus mencoba mengalahkan (para pebalap) Honda. Pedrosa tidak begitu jauh (di atasku). Itulah target-target utama kami saat ini," jelasnya.
Lalu, soal sudah seberapa puas dia dengan usahanya untuk comeback sejauh ini, Rossi mengakui belum sepenuhnya, kendati merasa sudah cukup puas.
"Saya senang, tapi tidak 100 persen karena saya butuh meraih kemenangan (menjuarai seri balapan). Saya jelas berbohong jika coba membantah hal itu," tandasnya. [MotoGP.com]
Berita Terkait
-
Emas Ayustina Delia di SEA Games Thailand 2025, Titik Balik Menuju Asian Games dan Olimpiade
-
BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 Lewat Asian Le Mans Series
-
Trailer Star Wars Galactic Racer: Hadirkan Trek Gurun Ikonis, Debut Tahun Depan
-
Arena Balap Indoor Baru di Jakarta, Destinasi Sportainment yang Bikin Adrenalin Meledak
-
Kisah Pemilik Bengkel Disulap Jadi Pembalap Profesional di Sirkuit Mandalika
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai