Suara.com - Anggota Majelis Syariah sekaligus sesepuh Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP) Muhammad Rodja meminta penyelenggaraan Muktamar PPP dapat dikawal oleh aparat pemerintah.
"Kalau nanti jelang muktamar, kami minta aparat siapkan kemampuan untuk penyelidikan terhadap calon yang akan datang, itu logis. Negara harus bantu kami. Calon kita kira money politic, polisi harus periksa," kata Rodja dalam konfrensi pers di Tuludong Atas, Jakarta Selatan, Jumat (12/9/2014).
Rodja menambahkan, tidak hanya Polri, tapi KPK juga harus turun tangan. Dirinya juga menginginkan, rekam jejak para kandidat Ketum PPP harus diawasi agar partainya bersih dari korupsi.
"KPK ikut monitor mereka yang mau beli suara. Iklim ini terkontaminasi luar biasa," imbuhnya.
Beberapa sesepuh PPP menginginkan, untuk ke depan PPP bisa menjadi partai yang bersih dan berwibawa, tujuannya agar partai dapat memberikan kontribusinya secara maksimal.
"Partai harus selektif dan tanggung jawab atas kekuatan politik sebagai bangsa. Kita nggak ingin orang yang punya stigma negatif jadi pemimpin. Kalau ada masalah muncul, nanti partai kena imbas," tandasnya.
Sebelumnya, PPP telah memberhentikan Suryadharma Ali (SDA) sebagai ketua umum, karena SDA terbukti melakukan korupsi haji. Untuk saat ini, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua umum PPP adalah Emron Pangkapi. Penentuan Ketua Umum PPP sendiri, akan ditentukan pada Muktamar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
DPRD DKI Soroti Gaji Guru Swasta di Jakarta: Jauh di Bawah UMP!
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'
-
Rahang Alvaro Masih Hilang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Aliran Sungai Tenjo
-
Bandara 'Hantu' Morowali, Isu Negara dalam Negara dan Ancaman Kedaulatan Mengemuka
-
Angka Kasus Korupsi Kades Capai 489, Wamendagri: Ini Catatan Serius
-
Cari Potongan Rahang Alvaro, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Sungai di Bogor
-
Demi Target Ekonomi Indonesia Menolak Phase-Out Energi Fosil: Apa Dampaknya?
-
Pemerintah Kebut Aturan Turunan KUHAP Baru, Wamenkum Janji Rampung Sebelum Akhir Desember
-
KPAI Setuju Pemprov DKI Batasi Akses Medsos Pelajar, Orang Tua dan Sekolah Juga Kena Aturan