Suara.com - Seorang perempuan asal Skotlandia, Inggris, yang meninggalkan keluarganya untuk bergabung bersama kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), menolak permohonan dari orang tuanya untuk pulang ke rumah. Aqsa Mahmood, perempuan berusia 20 tahun itu mengatakan hanya akan kembali untuk mengibarkan bendera ISIS di Inggris.
Aqsa dikabarkan berhenti kuliah dan meninggalkan keluarganya di Glasgow untuk berangkat ke Suriah pada bulan November tahun lalu. Seperti dilansir Daily Mail, Aqsa menikah beberapa bulan lalu dengan seorang pejuang ISIS.
Sepekan setelah orang tuanya menggelar konferensi pers untuk memintanya pulang, Aqsa, pada hari Kamis (11/9/2014) menegaskan bahwa ia tidak ingin kembali dalam waktu dekat.
"Saat di mana saya akan kembali ke tanah tersebut, jika Yang Maha Kuasa mengizinkan, adalah saat ketika saya mengibarkan bendera kami," kata Aqsa seperti dikutip Daily Mail dari situs blognya.
Aqsa mengecam pemerintah Inggris atas sikap keras mereka terhadap militan Inggris di Suriah dan Irak dan menyebut upaya internasional untuk memerangi ISIS sebagai "perang terhadap Islam".
"Saudara dan saudariku yang terjebak di barat dan tertahan karena pemerintahan kafir, ketahuilah bahwa pertolongan Allah selalu dekat, bersabarlah dan ketahuilah bahwa kau tidak pernah dicobai lebih dari kemampuanmu," kata Aqsa.
"Dan bagi mereka yang masih mampu, takutlah akan Allah dan jangan tunda lagi, bergegaslah ke tanah kami dan hidup dalam kehormatan sebelum hal itu sulit kau lakukan," tulis Aqsa.
Selama bergabung dengan ISIS, Aqsa berhubungan dengan keluarga melalui akun Twitternya. Namun, perempuan yang memakai nama Umm Layth di media sosial itu menutup akunnya setelah media Inggris mencium identitasnya.
Dalam pernyataan terakhirnya, Aqsa menegaskan bahwa ia menolak untuk pulang. Ia juga menyebut nama Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameron.
"Ketahuilah Cameron/Obama, kalian dan negara kalian akan berada di bawah kaki kami dan kekafiranmu akan dihancurkan, ini adalah janji dari Allah SWT dan kami tidak ragu," tegas Aqsa.
"Jika bukan kalian, maka cucu atau cicit mereka. Namun jangan khawatir, ada darah keturunanmu yang akan ditumpahkan oleh negara kami. Kami sudah menaklukkan tanah ini dan kami akan melakukannya lagi," tutup Aqsa. \
Seperti dilansir Telegraph, Aqsa sebelumnya juga disebut-sebut sebagai tokoh kunci satuan polisi penegak Syariah Islam bentukan ISIS di kota Raqqa, Suriah. (Al Arabiya)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum