Suara.com - Alasan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ditentukan oleh DPRD karena untuk menghemat anggaran, dinilai alasan yang tidak masuk akal. Wakil Sekjend Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jojo Rohi juga menyatakan, Pilkada secara tidak langsung telah merampas hak politik masyarakat.
"Penghematan biaya memang pemilihan tak langsung pasti lebih menghemat biaya. (Namun) Hak memilih adalah hak konstitusi mendasar," ucap Jojo di Jakarta Pusat, Minggu (14/9/2014).
Mengenai penghematan anggaran negara, Jojo menyoroti DPR dalam merenofasi Gedung dan toilet menghabiskan dana yang tidak sedikit.
"Misalnya 2012, DPR renovasi gedung habis Rp8,8 miliar, anggaran rapat kementerian Rp8 triliun," cerita Jojo.
Ia menegaskan, sasaran efisiensi anggaran harusnya pada proses penyelenggaraan negara.
"Sasaran efisiensi anggaran harusnya ke proses penyelenggaraan negara, bukan kepada hak konstitusi masyarakat," katanya.
Kata Jojo, jika pemerintah ingin menghemat anggaran negara haruslah membereskan anggaran yang digunakan pemerintah, kalau mau dikonversi dengan uang anggaran maka kalah jauh dengan pemborosan pemerintah atau legislatif.
"Ini dulu dibereskan, baru bicara memangkas anggaran. Menjadi tak fair memangkas hak orang, sedangkan pemborosan diabaikan. Ada pemborosan di lain pihak tak diurus," kata Jojo.
Berita Terkait
-
Polemik RUU Pilkada, Pengamat: Wakil Rakyat Berusaha Menipu Rakyat
-
Penolakan Hasil Pilpres Jadi Pemicu Kisruhnya RUU Pilkada
-
ICW : Pilkada Langsung Oleh Rakyat Membangun Akuntabilitas Pemimpin
-
ARB: Kepala Daerah Dipilih DPRD Sesuai Sila Keempat Pancasila
-
Demokrat 'Pemain Kunci' Kontroversi Pilkada Langsung
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka