Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membutuhkan penambahan 1.000 personel untuk mendukung dan mempercepat penanggulangan bencana, baik nasional maupun daerah.
"Saat ini, jumlah personel sebanyak 500 orang atau masih kurang untuk menanggani bencana alam yang cukup tinggi," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Minggu (21/9/2014).
Menurut dia, pelaksanaan tugas dari BNPB tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila tidak didukung dengan sumber daya, baik manusia maupun sarana dan prasarana yang memadai.
"Pada awal terbentuknya BNPB pada 2008 hanya diperkuat oleh 110 personel, dengan beban kerja mengoordinasikan penanggulangan bencana di seluruh Indonesia, ditambah lagi dengan tingginya kejadian bencana, sehingga praktis personel lebih sering tidak berada di tempat," ujarnya.
Ia mengatakan, berdasarkan perhitungan dan analisis jabatan, kebutuhan personel ideal yang diperlukan sekitar 1.500 orang, sedangkan sampai dengan 2014 jumlah yang ada baru mencapai lebih kurang 500 orang.
"Artinya masih diperlukan 1.000 personel lagi agar BNPB dapat operasional secara optimal, apalagi personel dalam melaksanakan tugasnya masih dibebankan dengan kewajiban administratif," ujarnya.
Dalam memperkuat penangganan bencana, kata dia, BNPB melakukan pelatihan dan sertifikasi relawan sebanyak 39.021 orang di seluruh Indonesia, termasuk setiap tahunnya melakukan acara Gelar Relawan di Bandung, Serang, Banyuwangi, Lombok Barat, dan Padang.
"Kegiatan ini juga termasuk relawan dari dunia usaha yaitu dari HIPPMI yang juga menerima pelatihan relawan," ujarnya.
Selain dilaksanakan sertifikasi relawan, kata dia, BNPB juga telah menyiapkan dan menyosialisasikan website Relawan PB yang dapat diakses oleh para relawan sehingga mudah dapat melakukan registrasi secara online, dan mengetahui kluster yang tersedia di masing masing wilayah.
"Mudah-mudahan dengan upaya pelatihan ini, kekurangan personel ini bisa teratasi dalam menanggani bencana alam tingkat nasional dan daerah," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah