Suara.com - Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, mengatakan keinginan Presiden RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk ikut mengajukan uji materi UU Pilkada ke Mahkamah Konstitusi patut dicurigai.
"Kita curiga dengan rencana (SBY) yang akan mengajukan gugatan ke MK, terkait keputusan yang kemarin," kata Ray Rangkuti di acara diskusi bertema 'Menolak UU Pilkada Produk Pengkhianat Demokrasi' di gedung Menteng Huis, Jalan, Cikini Raya, Jakarta Pusat, Minggu (28/9/2014).
Ray Rangkuti curiga rencana SBY dan Demokrat mengajukan judicial review hanya untuk memperlemah gugatan.
Seperti diketahui, mayoritas Fraksi Demokrat memilih walk out dari sidang paripurna menjelang voting opsi pilkada langsung atau pilkada lewat DPRD. Padahal suara mereka sangat menentukan kemenangan pilkada langsung. Akhirnya voting dimenangkan Koalisi Merah Putih yang sejak awal menginginkan pilkada diwakilkan ke segelintir anggota DPRD.
Setelah UU Pilkada disahkan DPR, dari Amerika Serikat, SBY mengaku kecewa berat. Partai Demokrat kemudian menyatakan akan mengajukan judicial review UU Pilkada.
"Sekarang beliau (SBY) berkoar-koar dan akan mengajukan judicial review. Itu adalah yang pertama sumpah palsu. Saya khawatir, yang akan diajukan SBY untuk memperlemah gugatan ke MK," kata Ray.
Ray berharap SBY membatalkan keinginan mengajukan gugatan ke MK.
"(Saya berharap) SBY berhenti mengajukan judicial review. Saya curiga ini drama Pak SBY untuk membuat argumen-argumen yang lemah, yang dinyatakan MK untuk membatalkan kembali," ujar dia.
Saat ini, Kontras sedang menggalang dukungan dari publik untuk mengajukan judicial review ke MK. Lembaga ini mengumpulkan dukungan, antara lain lewat fotokopi KTP. Mereka menilai pilkada lewat DPRD telah mengabaikan kedaulatan rakyat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?