Suara.com - Pengamat politik dari Lingkaran Madani Indonesia, Ray Rangkuti, mengatakan karena pilkada sekarang dipilih lewat anggota DPRD, maka lembaga-lembaga penyelenggara pemilu seperti KPUD, Badan Pengawas Pemilu tingkat Daerah, dan DKPP sudah tidak dibutuhkan lagi. Dengan kata lain, lembaga tersebut sebaiknya dibubarkan.
"Ya kalau sudah pilkadanya tidak ada, padahal itu yang dibutuhkan KPUD, jadi nggak perlu ada KPUD aja, DKPP juga tidak dibutuhkan, Bawaslunya juga. Secara langsung struktur sampai ke daerah tidak ada gunanya. Mereka nganggur. Masa empat tahun nganggur tetap dibiayai negara. Buat apa," kata Ray kepada suara.com, Senin (29/9/2014).
Menurut Ray akan aneh apabila KPUD masih tetap mengurus proses pilkada yang sekarang ditentukan oleh anggota DPRD.
"Nah nanti prosesnya aneh bin ajaib, pemilihannya melalui DPRD, kan proses legislasinya melalui kamar yang lain," kata Ray.
Administrasi pilkada, kata Ray, nanti harus diurus staf DPRD sendiri. Misalnya, mereka membentuk kepanitiaan tersendiri.
"Tinggal nanti proses administrasi, harusnya staf DPRD. Kalau mereka mau bentuk panitia sendirinya silakan, misalnya panitia diserahkan ke DPRD, jadi semuanya diserahkan ke situ. Jangan pintu administrasinya ke KPUD, aneh lagi itu," kata Ray.
Mekanisme pilkada langsung kini dihapus dan digantikan pilkada dengan diwakilkan ke segelintir anggota DPRD. Mekanisme yang tercantum di UU Pilkada ini sudah disahkan DPR pada Jumat (26/9/2014) dini hari.
Dalam rapat paripurna Jumat dini hari, opsi pilkada dikembalikan ke DPRD didukung oleh fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih: Partai Golkar, PKS, PAN, PPP, dan Gerindra. Mereka memenangkan voting dengan jumlah 226 suara.
Sedangkan opsi pilkada langsung oleh rakyat yang didukung Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi PKB, dan Partai Hanura hanya meraih dukungan 135 suara.
Sementara Fraksi Demokrat, pemilik 143 suara, malah memilih walk out dari ruang sidang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota