Suara.com - Insiden tabrakan di balapan Formula 1 (F1) GP Jepang, Minggu (5/10/2014), yang sejauh ini masih membuat pebalap Jules Bianchi dalam kondisi kritis akibat cedera kepala parah, ditepis sebagai kesalahan pengelolaan lomba oleh panitianya. Sebaliknya, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (7/10), juru bicara Sirkuit Suzuka memilih menyebutnya sebagai "nasib buruk".
Seperti diketahui, pebalap tim Marussia yang berusia 25 tahun asal Prancis itu harus mengalami insiden kecelakaan yang mengancam nyawanya, pada Minggu (5/10), saat mobilnya melaju menghantam traktor pengaman (crane) di lintasan. Alat berat itu sendiri sebelumnya dimasukkan ke lintasan demi mengangkat mobil Adrian Sutil (tim Sauber) yang juga baru saja menabrak pembatas lintasan.
"Petugas sudah menaikkan 'bendera kuning ganda' setelah insiden Sutil, yang berarti bahwa para pebalap harus melambat hingga kecepatan di mana mereka bisa tiba-tiba berhenti. Tapi sayangnya, mobil Bianchi tergelincir (kena genangan air) tepat di momen itu dan langsung menuju titik kecelakaan, dan itu adalah sebuah nasib buruk," ungkap Masamichi Miyazaki, sang juru bicara.
"Harus diakui, hujan turun dan lintasannya basah. Tapi (hujannya) tidak sebegitu deras hingga mengharuskan menghentikan lomba, dan saya yakin petugas lomba memiliki penilaian serupa (saat itu)," tambahnya.
Insiden itu sendiri akhirnya menghentikan balapan sebelum tuntas keseluruhan lap (putaran) yang direncanakan, namun dengan pemenang yang sudah didapatkan --karena sudah melebihi separuh total putaran-- yaitu Lewis Hamilton dari tim Mercedes. Saat itulah, orang-orang segera menaruh perhatian dan khawatir menunggu kabar nasib Bianchi, pebalap hasil binaan akademi Ferrari itu.
Pada Senin (6/10), tim Marussia sudah merilis pernyataan resminya, yang intinya mengucapkan terima kasih atas segala perhatian dan kepedulian semua pihak, namun sekaligus meminta khalayak bersabar menunggu kabar selanjutnya sembari mendukung dengan doa. Beberapa media asal Eropa juga belum ada yang bisa memastikan kondisi Bianci yang disebut masih kritis, termasuk apakah dia bisa bernapas tanpa alat bantu atau tidak. Belakangan, FIA selaku otoritas balapan F1 merilis perkembangan kondisi sang pebalap dengan hanya menyebut statusnya "kritis namun stabil".
Sementara, beberapa pemberitaan lain kemudian menyebutkan bahwa FIA telah memulai sebuah investigasi darurat terkait insiden itu. Sebagaimana antara lain ditulis Daily Telegraph, Direktur Balapan Charlie Whiting sudah diminta secara khsus oleh Presiden FIA Jean Todt untuk memberikan laporan lengkap, dengan batas waktu menjelang gelaran GP Rusia, akhir pekan ini. [Reuters]
Berita Terkait
-
Demi Emas SEA Games 2025, Muhammad Ferarri Antusias Timnas Indonesia U-22 Hadapi Mali
-
Muhammad Ferrari Sambut Baik Laga Uji Coba Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Sangat Penting!
-
Max Verstappen Kejutkan Paddock, Finis Podium Meski Start dari Pit Lane
-
Jadwal F1 GP Brasil 2025: Potensi Duel Panas Norris, Piastri dan Max Verstappen
-
39 Atlet Indonesia Ikuti Islamic Solidarity Games 2025 di Arab Saudi, Ada Balap Unta
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat