Suara.com - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengimbau seluruh elemen masyarakat agar menggelar pesta dan syukuran atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla, 20 Oktober 2014 mendatang, dilakukan secara sederhana.
"Saya imbau masyarakat yang ingin lakukan kegiatan syukuran pesta agar tak berlebihan karena bisa ganggu pelantikan. Seadanya saja, agar semua berjalan aman dan nyaman," katanya usai memimpin Apel Siaga Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Parkir Timur Senayan Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Ia juga meminta masyarakat selalu menjaga ketertiban menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2014.
Menurut dia, pengendalian pengamanan tertinggi berada di tangan Panglima TNI. Tugas TNI dalam hal itu, mengamankan kedaulatan RI karena Presiden dan Wakil Presiden merupakan lambang negara.
"Jika ada pihak-pihak yang ingin menggagalkan pelantikan, sama saja akan berhadapan dengan TNI dan kepolisian," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan masyarakat agar saat pelantikan, tetap melakukan kegiatan seperti hari biasa.
Kepolisian bersama dengan TNI akan selalu menjaga ketertiban karena semua itu merupakan pertaruhan kedaulatan bangsa. Ia mengatakan kekuatan pasukan TNI dan Polri lebih dari 20 ribu pasukan. Semua akan disebar di empat "ring" pengamanan, antara lain ruang sidang yang dijaga paspampres hingga polisi berpakaian preman, hingga titik terluar.
Di tempat yang sama, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman juga meminta kepada masyarakat yang ikut pesta pelantikan Jokowi di Monas pada 20 Oktober 2014, tidak melakukan arak-arakan atau berkeliling menggunakan kendaraan bermotor. "Saya imbau tak ada arak-arakan," katanya.
Menurut dia, menjelang dan pascapengucapan sumpah janji presiden, sekitar bundaran HI hingga Istana Negara akan dipagar betis oleh kepolisian dan TNI.
Ia menjelaskan semua itu dilakukan petugas agar pelantikan berjalan tertib, aman, dan lancar. Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, tidak kurang dari 24 ribu pasukan gabungan TNI Polri diturunkan untuk mengamankan sejumlah objek vital, termasuk mendekati "ring" 1 hingga 4 lokasi pelantikan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK