Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak merasa sedih terhadap Joko Widodo (Jokowi) yang akan dilantik menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2014.
Lelaki yang akrab disapa Ahok itu justru mengaku merasa sedih apabila Jokowi memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya, yaitu di Solo, Jawa Tengah.
"Ya, tidak sedih lah. Masa iya, sedih. Mana mungkin? Kecuali kalau Pak Jokowi mau pulang ke Solo. Itu baru sedih," kata Ahok usai bertemu Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.
Menurut dia, diangkatnya Jokowi menjadi Presiden RI periode 2014-2019 itu merupakan suatu keuntungan tersendiri bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Kalau Pak Jokowi jadi presiden, justru kita (Pemprov DKI) yang diuntungkan. Karena, penyelesaian masalah-masalah kota Jakarta nantinya akan semakin mudah dan tidak lagi terkendala oleh pemerintah pusat," ujar Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku belum menentukan apakah selanjutnya akan menempati ruang kerja yang pernah digunakan oleh Jokowi sebelumnya atau tidak.
"Kalau untuk pindah ke ruangan beliau (Jokowi) masih belum tahu. Beliau memang menyarankan untuk pindah ke ruangannya. Tapi, nanti saja lah dibicarakan lagi," tutur Ahok. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Polda Metro Jaya Catat Laporan Kejahatan Terbanyak Sepanjang 2025, Capai 74 Ribu Kasus
-
Alarm Narkoba di Jakarta: 27 Orang Terjerat Tiap Hari, 7.426 Kasus Terungkap Sepanjang 2025
-
Tutup Tahun 2025 di Lapangan, Presiden Prabowo Tinjau Pemulihan Bencana di Tapanuli Selatan
-
Kado Akhir Tahun, Pemprov DKI Gratiskan Transum Selama Dua Hari
-
PDIP Kecam Teror terhadap Pegiat Medsos dan Aktivis, Guntur Romli: Tindakan Pengecut!
-
Hari Terakhir Pencairan BLTS Rp900 Ribu, Kantor Pos Buka hingga Tengah Malam
-
Densus 88: Ideologi Neo Nazi dan White Supremacy Menyasar Anak Lewat Game Online!
-
Menteri Berulah, Presiden Menanggung Beban? Syahganda Desak Prabowo Gunakan Strategi Sun Tzu
-
Periksa 15 Saksi, KPK Duga Eks Kajari HSU Potong Anggaran Internal dan Cairkan Tanpa SPPD
-
Antisipasi Kepadatan Tahun Baru, 35 KA Jarak Jauh Bisa Naik-Turun di Stasiun Lempuyangan