Suara.com - Pemerintah diharapkan segera mengeluarkan solusi tepat untuk mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara yang berlangsung hampir satu dekade.
"Sudah sembilan tahun lebih Sumut mengalami krisis listrik, tepatnya sejak tahun 2005," kata Direktur Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK) Farid Wajdi di Medan, Jumat (17/10/2014).
Secara normatif, kata Farid, Sumut telah dalam kategori daerah krisis penyediaan energi listrik melalui Kepmen ESDM nomor 479-12/43/600.2 tahun 2005.
Namun ironisnya, krisis listrik tersebut tidak kunjung selesai, meski Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah turun tangan.
Krisis tersebut masih berlangsung karena PLN sebagai pemangku kepentingan utama dalam menyediakan pasokan lsitrik belum mampu memenuhi kebutuhan daya di Sumut yang mencapai 1.700 megawatt (MW).
Secara kewilayahan, memang krisis listrik tersebut menjadi masalah tersendiri bagi Sumut, terutama dalam pengembangan berbagai aktivitas masyarakat.
Namun di sisi lain, kondisi itu menjadi peringatan bahwa Indonesia sudah mulai kekurangan pasokan listrik sebagai akibat kebutuhan energi yang semakin meningkat.
Karena itu, pemerintah semestinya dapat sesegera mungkin mengambil langkah antisipatif dan langkah konkrit, baik dalam jangka pendek, menengah, mau pun jangka panjang dalam mengatasi krisis listrik tersebut.
Langkah konkrit tersebut sangat dibutuhkan agar bisa menjadi titik awal untuk mewujudkan Indonesia bangkit, terutama menuntaskan permasalahan krisis listrik di Sumut yang tidak pernah selesai.
Di Sumatera, ada sejumlah pembangunan pembangkit yang harus dituntaskan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Nagan Raya, Provinsi Aceh yang memiliki kapasitas 110 MW.
Demikian juga pembangunan PLTU Pangkalan Susu di Kabupaten Langkat, Sumut dengan daya 200 MW dan PLTMG Arun dengan daya 180 MW.
Apalagi jika pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (geothermal) Sarulla di Kabupaten Tapanuli Utara yang diproyeksikan menghasilkan daya hingga 330 MW dapat dikerjakan dengan cepat.
Sejumlah upaya penambahan pasokan listrik dari pembangunan berbagai pemangkit tersebut diharapkan bisa menjadi solusi positif untuk membawa Sumut keluar dari krisis listrik yang berkepanjangan.
Ia menambahkan, pemerintah diharapkan dapat memotong daftar panjang praktik dugaan korupsi dalam pengelolaan tenaga kelistrikan nasional.
"Jangan sampai terkesan semua anggaran krisis listrik seperti membuang garam ke laut. Tanpa niat baik, proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik di Sumut cuma sebatas mimpi," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Wajibkan OPD Beri Keterangan Pers Setiap Hari, Bobby Dinilai Jadi Simbol Keterbukaan Informasi
-
Rp 12,5 Triliun untuk Pembangunan Sumut, Bobby Nasution Sampaikan Ranperda P-APBD 2025
-
Listrik 24 Jam PLN Buka Akses Digitalisasi Pendidikan bagi Ratusan Siswa Maluku Utara
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target