Suara.com - Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menyampaikan tujuh pertanyaan yang harus dijawab Presiden Joko Widodo terkait pembentukan kabinet dan nomenklatur kementerian yang disusun presiden.
Menanggapi kritik putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Barisan Relawan Jokowi Presiden Syafti Hidayat kepada suara.com, Selasa (28/10/2014), mengatakan bahwa Ibas, sebagai anggota DPR dan warga negara, berhak untuk mengirik. Tetapi, katanya, seharusnya Ibas memahami konstitusi dengan baik terlebih dahulu.
"Ibas itu harus ngerti konstitusi. Susun kabinet itu hak prerogatif Presiden," kata Syafti ketika menanggapi statement Ibas bahwa kalau yang menentukan anggota kabinet adalah Megawati Soekarnoputri, hal itu bertentangan dengan konstitusi Indonesia, yaitu UUD 1945 dan dengan demikian Presiden Jokowi bisa dinyatakan sebagai melanggar konstitusi atau tindakannya bersifat inkonstitusional.
Syafti mengatakan Presiden Jokowi sudah mempunyai program dan langkah-langkah untuk menjalankannya, terutama menyangkut perubahan nomenklatur kementerian.
"Mungkin Ibas menduga bahwa kabinet ini akan menghabiskan waktu. Itukan dugaan saja. Tapi Jokowi sebagai seorang Presiden sudah punya program, yakni Nawa Cita dan Trisakti, yang akan dilaksanakannya dalam waktu dekat," kata Syafti.
Syafti menambahkan Presiden Jokowi tidak perlu menjawab kritik yang disampaikan Ibas.
"Kalau Presiden jawabi kritik, habis waktunya nanti. Jokowi tugasnya bekerja, bukan jawab kritik. Realisasikan janji kampanye yang dulu. Pokoknya Jokowi bekerja di periode lima tahun ini dan programnya kan sudah dituangkan dalam kementerian-kementerian," katanya.
Terkait dengan pembentukan kabinet, Barisan Relawan Jokowi Presiden menilai proses penyusunannya telah mengakomodir banyak pertimbangan yang disampaikan kepada Jokowi.
"Ya kami meminta kabinet ini harus bekerja sesuai program Jokowi kemarin," katanya.
Pendukung Jokowi akan mengawal pelaksanaan program tersebut. Bila ada yang salah, kata Syafti, akan dikritik. Sebaliknya bila sudah bagus, akan didukung.
"Janji-janji kampanye kemarin harus diwujudkan, menteri-menteri yang ditunjuk harus ikuti arahan dari Presiden dalam bentuk nyata kepada masyarakat. Kami akan mengawal dan mengritisi program-program pemerintah supaya sesuai dengan tujuannya, kawal dari pusat sampai daerah. Relawan kami aktifkan," kata Syafti.
Berita Terkait
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Estimasi Biaya Umrah Mandiri Terbaru, Lebih Murah dari Paket Travel?
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Film 'Tumbal Darah': Teror Sekte Iblis dan Rahasia Gelap di Balik Klinik Angker
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD