Australia, hari Kamis (30/10/2014) mensahkan undang-undang baru untuk mencegah radikalisasi muda-mudi Australia. Undang-undang tersebut juga ditujukan untuk mencegah mereka berangkat ke negara-negara yang tengah dilanda konflik seperti Irak dan Suriah, termasuk bergabung dengan kelompok radikal semacam Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Undang-undang baru tersebut menjawab desakan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) agar semua negara mengkriminalisasi warga negaranya yang pergi ke luar negeri untuk bergabung dengan kelompok militan. PBB juga meminta agar pemerintah memejahijaukan mereka yang merekrut dan mendanai warga untuk berangkat ke negara konflik.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott kepada parlemen mengatakan, sedikitnya 70 warga negara Australia berangkat ke Suriah dan Irak untuk berperang bersama kelompok militan. Keberangkatan mereka difasilitasi oleh sekitar 100 warga Australia lainnya. Menurut Abbott, pemerintah telah membatalkan paspor 70 orang tersebut.
"Ini untuk melindungi negara-negara lain yang tidak perlu menerima kedatangan warga Australia yang hendak membuat kekacauan, dan ini untuk melindungi kita, Nyonya Juru Bicara (parlemen), karena warga Australia memiliki hak untuk pulang ke negara ini, dan hal terakhir yang kita inginkan adalah orang-orang di jalanan negeri kita yang telah teradikalisasi dan menjadi brutal lantaran ikut ambil bagian dalam aktivitas terorisme di luar negeri," kata Abbott.
Australia memang tengah berjaga-jaga terhadap kemungkinan serangan dari kelompok Muslim radikal atau dari militan dalam negeri yang baru saja kembali dari bertempur di Timur Tengah.
Kendati demikian, undang-undang tersebut menuai kritik. Undang-undang itu dinilai terlalu mencampuri privasi, serta berpotensi membahayakan profesi jurnalis dan para whistleblower. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini