Kasus pencurian kaca spion mobil di jalanan Ibu Kota Jakarta masih marak, terutama di Jakarta Pusat. Umumnya, pelaku mengincar mobil-mobil mewah, khususnya Alphard dan Harrier. Parahnya lagi, mereka sudah tak takut lagi beraksi di siang hari.
Salah satu korban aksi tersebut bernama Cecep Suhendar, warga Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia mengatakan sudah tiga kali spion mobil yang dibawanya dimangsa penjahat jalanan.
Kepada suara.com, Senin (3/11/2014), ia bercerita. Kasus yang pertama terjadi pada sekitar 2013. Waktu itu, dia membawa mobil Harrier warna abu-abu.
Kejadiannya di Jalan Gunung Sahari. Ketika itu kondisi jalanan sedang macet. Di tengah kemacetan, tiba-tiba sebuah sepeda motor berhenti di samping kanan. Cecep sama sekali tak menduga, tiba-tiba pelaku langsung mematahkan spion dan membawanya kabur.
"Pelakunya naik motor Honda. Dia berdua, yang satu nunggu motor dan satunya operasi. Nunggunya di busway," kata Cecep.
Kasus kedua terjadi di tahun yang sama, tepatnya bulan Juli. Kejadiannya di Jalan Juanda, masih di Jakarta Pusat. Waktu itu, Cecep membawa mobil Alphard warna abu-abu.
"Kasus terjadi di lampu merah. Saya sedang perhatikan angka hitungan lampu merah. Pas sampai angka empat, pelaku langsung matahin spion, kabelnya diputus pakai gunting. Sepertinya pelaku juga menghitung angka, pas lampu hijau, dia kabur. Temannya yang bawa motor nunggu di busway, lawan arah pula," kata Cecep.
Kasus yang ketiga terjadi di persimpangan lampu merah Jalan Majapahit, Harmoni, Jakarta Pusat, pada Oktober 2014. Kejadiannya berlangsung pada malam hari sekitar jam 22.00 WIB.
Pelakunya dua orang. Modusnya, salah satu pelaku mengintimidasi Cecep dengan cara membentak-bentak. Lalu, kedua pelaku langsung mematahkan spion kiri dan kanan.
"Awalnya pelaku bentak-bentak dulu, buat menakuti saya. Lalu, mematahkan spion, terus kabur ke arah Gajah Mada," kata Cecep.
Cecep mengatakan sebelum menjalankan aksi, pelaku sudah menghitung lamanya waktu lampu merah. Mereka beraksi saat menjelang lampu berubah menjadi hijau.
Cecep juga mengungkapkan banyak teman di antara teman-temannya yang ikut menjadi korban pencurian spion.
"Mobil yang dibawa teman-teman saya juga Alphard dan Harrier. Mobil ini banyak diincar pelaku," kata Cecep.
Spion mobil tersebut diincar karena harganya tergolong mahal. Harga sepasang spion baru dan orisinil mencapai Rp14 juta, masing-masing Rp7 juta.
Cecep yakin para pelaku memiliki jaringan dan ada penadah yang siap menampung barang hasil kejahatan.
Tag
Berita Terkait
-
Spion Mobil Patah Disenggol Anak, Pemiliknya Tolak Uang dan Paksa Si Ibu Lakukan Hal Mustahil
-
Rawan Dimaling, Intip Harga Spion Toyota Tiap Tipe
-
Katanya Harus Aman, Kenapa Motor MotoGP Tidak Pakai Kaca Spion?
-
Mengapa Spion Motor Standar "Melebar" seperti Sayap? Terungkap Ini Alasannya
-
Komeng Bingung Ditempatkan di Urusan Pertanian, Efek Pernah Ledek Kementan Soal Penyediaan Spion?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Demo Buruh Tolak UMP 2026, Pramono Anung: Kami Tetap Berikan Layanan Terbaik
-
Bawa Pesan Kemanusiaan dari Megawati, PDIP Kirim 30 Ambulans dan Tim Medis ke Sumatra
-
Bupati Bireuen Tinjau Jembatan Krueng Tingkeum, Siap Dukung Kelancaran Logistik Aceh-Medan
-
APBD DKI 2026 Menyusut, Ini Sektor yang Akan Jadi Fokus Utama
-
Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, YLKI Minta Audit Independen dan Tanggung Jawab Operator!
-
1.392 Personel Siaga di Silang Monas, Kawal Aksi Buruh Hari Ini!
-
Aturan Royalti Musik Tak Kunjung Jelas, Pelaku Usaha Butuh Kepastian Hukum di Momen Nataru
-
DPRD DKI Jamin Ekonomi Jakarta Tak Akan Mati karena Aturan Kawasan Tanpa Rokok
-
Romo F.X. Mudji Sutrisno, SJ Meninggal Dunia, Ketua STF Driyarkara Sampaikan Duka
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini