Suara.com - Resor (Polres) Balikpapan, Kalimantan Timur, mengaku belum menemukan penyebab pasti kematian Franky Nicolas Sondakh (42), kakak Angelina Sondakh. Hingga Rabu (5/11/2014), kematian Franky masih buram. Penyebabnya belum diketahui.
Franky sendiri diketahui merupakan saksi kunci kasus dugaan penyimpangan dana pembangunan Youth Center Manado, Sulawesi Utara.
Kapolres Balikpapan AKBP Andi Azis Nizardi Balikpapan, Rabu, mengatakan, untuk sementara tiga teman Franky Sondah, dilarang meninggalkan Kota Balikpapan.
Ketiga teman Frank yakni SM (perempuan), ada pula dua lainnya adalah lelaki.
"Kami masih terus menggali keterangan dari mereka," katanya.
Lebih lanjut Andi menerangkan bahwa sejumlah saksi mata menyebutkan bahwa Franky dan ketiga temannya sempat memesan dua botol anggur (wine), dan meminumnya bersama pada Jumat (31/10/2014) malam, di Lounge Hotel Gran Senyiur. Di hotel tersebut Franky dan ketiga temannya menginap di dua kamar terpisah.
Franky diketahui sekamar dengan SM yang disebut Kapolres Balikpapan sebagai "rekan bisnis" korban.
"Mereka cukup kooperatif. Ketika dipanggil, semua datang dan memberikan keterangan," katanya.
Meski begitu, Andi menepis kemungkinan adanya narkoba dalam acara minum anggur Franky dan teman-temannya.
"Kalau ada narkoba pasti sudah saya tangkap dan amankan," kata Andi Azis.
Seperti diketahui, sebelum akhirnya meninggal, Franky Sondakh, dalam keadaan tidak sadar sempat dilarikan ke RS Pertamina Balikpapan pada pada Sabtu (1/11/2014) pukul 11.00 WITA.
Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kamar hotel Franky, menemukan obat penurun darah tinggi, obat kuat, dan tisu bekas pakai. Polisi kemudian meminta izin keluarga untuk mengautopsi jenazah korban.
"Kita ketahui obat kuat itu juga harus dengan resep dokter," kata Andi Azis.
Jenazah korban kemudian diautopsi di RSUD Kanujoso Djatiwibowo. Polres Balikpapan sudah mengirimkan sejumlah contoh bagian organ tubuh bagian dalam ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polri di Surabaya, Jawa Timur.
Bagian dari jaringan ginjal, cairan lambung dan usus serta jaringan jantung menjadi sampel untuk memastikan penyebab meninggalnya Franky.
Berita Terkait
-
Sinopsis dan 6 Fakta Film Jembatan Shiratal Mustaqim, Terancam Diboikot?
-
Angelina Sondakh Bacakan Ayat Al-Quran, Ajak Bertaubat Usai Menonton Film Jembatan Shiratal Mustaqim
-
Angelina Sondakh Sentil Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Cara Korupsinya Cuma Dibocorin Satu!
-
Angelina Sondakh Peringatkan Koruptor: Hakim Akhirat Lebih Ngeri dari Hakim Dunia!
-
Berstatus Mantan Koruptor, Angelina Sondakh Tersindir Nonton Trailer Jembatan Shiratal Mustaqim
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti