Suara.com - Puluhan wartawan yang tergabung dalam Koalisasi Wartawan Makassar menggelar aksi unjuk rasa menuntut Kapolrestabes Makassar dan Kapolda Sulsel mundur.
"Ini sebagai reaksi dari tindak kekerasan yang dilakukan oknum polisi terhadap tujuh orang jurnalis yang melakukan peliputan aksi demo di Universitas Negeri Makassar (UNM) kemarin," kata salah seorang wartawan Ridwan yang berorasi di "Flyover", Makassar, Jumat (14/11/2014).
Dalam pernyataan sikap koalisi wartawan Makasssar disebutkan, tindakan anarkis oknum aparat kepolisian dalam menyikapi unjuk rasa ataupun demo terkait isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), sudah melampaui batas.
Padahal tugas utama pihak Polrestabes dan Polda Sulsel adalah mengayomi masyarakat dan menciptakan rasa aman. Berkaitan dengan hal itu, kasus penganiayaan terhadap wartawan harus dituntaskan dan tidak boleh ada keberpihakan dari aparat keamanan yang menanganinya.
Kepada pihak yang berkompeten, juga diminta untuk menyeret pelaku kekerasan ke pengadilan umum, serta melakukan pemeriksaan disiplin profesi internal kepolisian.
"Kami mendesak agar Kapolri mencopot Kapolda Sulsel dan Kapolrestabes Makassar, karena secara struktur telah gagal melindungi masyarakat sipil dari aksi kekerasan aparat mereka sendiri," katanya.
Aksi anarkis terjadi pasca wakapolrestabes terkena busur dan pihak keamanan melakukan penyisiran dalam kampus UNM. Sejumlah wartawan foto dan televisi yang meliput kejadian itu, turut mendapatkan bogem mentah dan tendangan aparat. Bahkan beberapa jurnalis direbut kartu memorinya dari kamera.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum