Suara.com - Tak tahan dengan sikap majikan, tenaga kerja Indonesia asal Kepung, Kediri, Jawa Timur, Erni Purwantini (45), nekat melompat dari apartemen Askar Mentiri, Brunei Darussalam. Akibatnya, perempuan yang baru bekerja selama lima bulan di tempat tersebut patah kaki dan kini dirawat di Rumah Sakit Ripas, Brunei.
Menurut informasi dari relawan Buruh Migran Indonesia di Brunei, Starly, yang disampaikan kepada suara.com pada Senin (17/11/2014), kasus tersebut terjadi pada Minggu (16/11/2014).
Starly yang saat ini menunggu korban di RS Ripas menjelaskan kasus tersebut bermula dari sikap keras dari majikan Erni. Selama ini, korban sering dimarahi majikan dan dikurung di dalam kamar.
Lama kelamaan, Erni tidak kuat bekerja di sana. Lalu, Erni memutuskan untuk melarikan diri. Tapi, karena hari pintu kamar apartemen dikunci dari luar oleh bos, ia nekat kabur lewat jalur lain.
Ia pun bergelantungan di dinding apartemen. Pelan-pelan, ia berhasil turun sampai lantai dua. Kemudian, ia berhasil lagi mencapai lantai satu. Di lantai satu, ia kurang beruntung. Di sana sudah tidak ada lagi pegangan untuk tangan.
"Dia minta tolong, memang ada orang yang melihat, tapi tidak mau menolong," kata Starly.
Akhirnya karena tidak kuat lagi bergelantungan, Erni nekat melompat dan jatuh ke tanah.
Waktu itu, ia tidak langsung mendapat pertolongan. Baru setengah jam kemudian, petugas polisi dan ambulans datang. Erni diantar ke hospital Ripas.
Tak lama kemudian, majikan Erni yang merupakan seorang tentara mendengar kabar tersebut dan ia datang ke rumah sakit. Apa yang terjadi?
"Majikan yang berprofesi tentara sudah datang mengunjungi dan marah-marah," kata Starly.
Kondisi Erni masih sadar saat berada di rumah sakit. Hari ini, kaki Erni rencana akan dioperasi.
Perrwakilan KBRI, Deny Tri Basuki, yang mendapat laporan kasus tersebut semalam menjenguk Erni ke rumah sakit. Ia juga membuat laporan ke kantor polisi.
Starly sangat menyayangkan kasus ini menimpa tenaga kerja Indonesia. Ia yakin hal ini bisa dicegah seandainya KBRI dapat memantau keadaan tenaga kerja dengan membuka hotline, misalnya.
"Apalagi di Brunei para TKI belum memperoleh hak libur sehingga resiko isolasi merupakan problem serius yang harus diperjuangkan pemerintah Indonesia sebagai bagian dari perlindungan TKI," kata Starly.
Berita Terkait
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
Jurus Baru Prabowo: Ubah Bonus Demografi RI Jadi Solusi Global di Negara 'Aging Society'
-
Apakah Aisar Khaled dari Keluarga Kaya? Soroti TKI di Malaysia usai Diusir Warga Bali
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
CEK FAKTA: Raffi Ahmad Beri Giveaway Rp 1 Miliar untuk TKI
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti
-
KPK Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Kantor Ayahnya
-
Kejari Bogor Musnahkan 5 Kilogram Keripik Pisang Bercampur Narkotika
-
Pemerintah Tunda Kenaikan Cukai Rokok 2026: Kebijakan Hati-Hati atau Keberpihakan ke Industri?