- Presiden Prabowo Subianto mengarahkan pemerintah untuk secara proaktif memanfaatkan bonus demografi Indonesia sebagai solusi bagi krisis tenaga kerja di negara-negara maju yang mengalami aging society
- Strategi utama untuk mencapai visi ini adalah melalui revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi secara masif, guna menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing global
- Pemerintah akan membangun sebuah dasbor atau marketplace digital terintegrasi untuk mempercepat proses job matching antara TKI berkualitas dengan permintaan pasar kerja di luar negeri
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto memberikan sebuah arahan strategis yang visioner, yakni mengubah bonus demografi Indonesia menjadi jawaban atas tantangan global.
Pemerintah kini secara resmi menindaklanjuti instruksi untuk merevitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi, demi menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap mengisi pasar kerja di negara-negara maju yang mengalami penuaan populasi atau aging society.
Gagasan besar ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno.
Menurutnya, Presiden Prabowo melihat adanya peluang emas di tengah fenomena global tersebut, yang jika dimanfaatkan dengan baik, akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara signifikan.
"Banyak negara maju yang mengalami aging society, sementara kita di dalam negeri adalah bonus demografi. Nah, ini juga penting untuk dikembangkan dalam rangka mengisi pasar kerja di luar negeri dan juga sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita," kata Pratikno usai memimpin rapat tingkat menteri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Sebagai Ketua Pengarah Tim Koordinasi Nasional Vokasi (TKNV), Kemenko PMK langsung bergerak cepat.
Fokus utamanya adalah memastikan adanya kesesuaian antara kualitas tenaga kerja Indonesia dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh pasar internasional. Proses job matching atau pencocokan kerja menjadi agenda prioritas.
Untuk mengakselerasi hal ini, pemerintah tidak akan bekerja secara parsial. Sebuah platform digital canggih akan dibangun untuk mengintegrasikan semua inisiatif dari berbagai kementerian dan lembaga.
"Peningkatan job matching ini menjadi agenda utama kami. Semua K/L punya inisiatif berbagai macam, makanya kami bersepakat bahwa kita harus memperkuat koordinasi dan membentuk smart integrated dashboard atau marketplace," ujar Pratikno.
Baca Juga: Mendagri Tito Pacu Daerah Optimalkan Bonus Demografi Menuju Indonesia Emas 2045
Marketplace ini dirancang sebagai pusat koordinasi real-time, yang akan mempermudah pemetaan potensi dan kebutuhan tenaga kerja.
Langkah ini merupakan bagian dari program revitalisasi yang lebih besar, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara menyeluruh, sejalan dengan program-program unggulan lainnya.
"Seperti bagaimana kita tahu, ada sekolah rakyat untuk Desil-1, Desil-2, tidak ada anak Indonesia yang tidak sekolah, begitu. Revitalisasi sekolah, dan kemudian juga pembentukan sekolah unggul Garuda, dan ini revitalisasi dari pendidikan dan pelatihan vokasi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Menko Pratikno Curhat Sakit Sinus yang Menyerangnya: Kisah Pribadi di Balik Inovasi Kesehatan
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Apakah Aisar Khaled dari Keluarga Kaya? Soroti TKI di Malaysia usai Diusir Warga Bali
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
Terkini
-
MK Dinilai Gagal Paham Konstitusi? Larangan Jabatan Sipil Seharusnya untuk TNI, Bukan Polri
-
Wagub Babel Hellyana Diperiksa 5 Jam di Bareskrim Polri, Statusnya Kini...
-
Kasus Gus Elham: Berapa Ancamam Hukuman Penjara Pelecehan Seksual Anak?
-
Hidup di Balik Tanggul Luat Raksasa: Kisah Warga Tambakrejo Membangun Harapan dari Akar Mangrove
-
Gaduh Internal Gerindra, Ini 4 Alasan Kader Daerah Tolak Keras Budi Arie
-
TB Hasanuddin: Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Sudah Jelas, Tapi Pemerintah Tak Pernah Jalankan
-
Status Firli Bahuri Jadi 'Senjata', Keyakinan Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Jamin Profesionalisme, Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam
-
BPJS Ketenagakerjaan Gelar Diskusi Panel: Perkuat Transparansi Pengelolaan Dana Jaminan Sosial
-
Prabowo Dengar, Alasan Kader Gerindra Menjerit Tolak Budi Arie