-
MK didorong siapkan siswa untuk pasar global sejak semester pertama.
-
Ada 400.000 lowongan kerja di berbagai sektor menanti WNI.
-
Penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Jerman, masih menjadi kendala terbesar.
Suara.com - Pemerintah secara serius mendorong pendidikan kejuruan untuk menyiapkan tenaga kerja Indonesia yang mampu bersaing di panggung global.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menekankan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus menjadi garda terdepan dalam membekali siswa dengan skill relevan, terutama kemampuan bahasa asing, sejak awal masa studi.
“Saya titip juga satu hal yang penting. Pada seluruh SMK yang menyiapkan talent-talent yang mau kerja ke luar negeri, sedini mungkin dipersiapkan sejak semester 1, kelas 1,” kata Cak Imin usai rapat tingkat menteri di Jakarta, Senin (22/9/2025).
Menurutnya, persiapan yang matang sejak dini akan sangat membantu siswa beradaptasi dengan tuntutan pasar kerja internasional, di mana penguasaan bahasa asing menjadi syarat mutlak.
"Sehingga mereka menyesuaikan kapasitas bahasa yang akan memang dilancarkan. Tolong dipersiapkan semua yang tersebut," pesannya.
Peluang Emas di Pasar Eropa
Dorongan ini bukan tanpa alasan. Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, mengungkapkan bahwa Jerman saat ini menjadi salah satu negara paling potensial bagi WNI.
Ada ratusan ribu lowongan kerja yang siap diisi.
"Di Jerman itu sebetulnya ada 400.000 lowongan dari berbagai sektor. Tapi tentunya kita harus petakan, kita harus realistis juga bagaimana kemampuan kita, sektor mana yang bisa diisi," kata Christina.
Baca Juga: Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Wamen P2MI: Kendala Utama Bahasa
Namun, ia menyoroti satu kendala utama yang harus segera diatasi, yakni kemampuan berbahasa Jerman.
Menurut Christina, penguasaan bahasa adalah kunci untuk menembus pasar kerja di negara tersebut.
Ia menyebutkan bahwa WNI yang ingin bekerja di sana minimal harus menguasai bahasa Jerman pada level terendah, yaitu A1.
Untuk itu, ia mendorong Kementerian Tenaga Kerja agar berkolaborasi secara aktif dalam menyiapkan calon pekerja Indonesia, terutama dari sisi kesiapan bahasa.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target
-
Wakil Bupati Jember Adukan Bupati ke KPK Terkait Masalah Tata Kelola Pemerintahan
-
Lewat PKA dan PKP, Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner
-
Dibakar Suami Cemburu, Siti Akhirnya Meninggal Dunia Usai Dirawat Intensif
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!