Suara.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar membantah pernyataan Partai Gerindra bahwa Partai Gerindra yang menginisiasi lahirnya Rancangan Undang-Undang (RUU) Desa. Oleh karena itu, dirinya menyebut Partai Gerindra membohongi publik.
"Kata siapa itu program Gerindra? Gak ada, justru saya kasih tahu ya, itu yang mengusulkkan pertama kali Fraksi PKB loh, karena saya sebagai ketua fraksinya waktu awal periode 2009-2014. Jadi kalau orang lain waktu itu mengklaim satu milyar ini usulan ini atau, sekarang pada klaim menggagas RUU desa itu semuanya bohong," kata Marwan saat melaporkan LHKPN nya di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis(27/11/2014).
Menurutnya, justru PKB yang menyebabkan munculnya RUU tersebut sehingga sekarang menjadi undang-undang.
Hal tersebut terjadi karena tidak ada satu pun frakasi atau partai yang mengusulkan RUU Desa tersebut sebagai sesuatu yang prioritas dalam Program Legeslasi Nasional (Prolegnas). Oleh karena itu dirinya yang pada saat itu menjabat sebagai ketua Fraksi PKB mengusulkan RUU tersebut sebagai salah satu dari lima rancangan prioritas DPR.
"Tidak ada satu pun fraksi yang mengusulkan RUU desa itu menjadi perioritas Prolegnas. Justru kami waktu itu yg mengusulkan lima dari perioritas UU itu, salahsatunya adalah RUU desa.Yang pasti kami dulu, itu ada kok dalam berita rapat di DPR," tegas Pria kelahiran Pati, Jawa Tengah ini.
Sedangkan terkait dengan hasil dari disahkannya RUU tersebut, di mana ada dana sejumlah Rp1 miliar lebih untuk desa, dia mengatakan bahwa akan dilaksanakan mulai awal 2015 namun secara bertahap.
Karena dana Rp1,4 Miliar untuk setiap desa tersebut bukan seluruhnya dari dana APBN, maka untuk tahap pertama total dana untuk 73 ribu desa hanya mencapai 9,2 Triliun rupiah.
"Nah itu kan 10 persen bukan dari APBN secara menyeluruh, tapi 10 persen dari dana transfer daerah, karena kalau sekarang dana transfer daerah Rp700 triliun, itu berarti dana untuk desa sekarang kurang lebih Rp70 triliun, namun untuk tahap awal Rp9,2 trilun," jelasnya.
Sedangkan untuk mengawasi uang sebesar itu yang mengalir ke desa, pihaknya akan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi sekaigus juga untuk memberi pelajaran bagi aparat desa untuk bisa membuat laporan dan pengelolaan uang tersebut.
"Program Rp1 milyar per desa, kami akan kerja sama dengan KPK untuk mengawasi program kurang lebih Rp1,4 miliar itu yang akan kita lakukan secara bertahap,"tutupnya.
Tag
Berita Terkait
-
Apa Saja Bukti Menteri Desa Yandri Susanto Cawe-cawe Menangkan Istri di Pilkada Serang?
-
Mahfud MD Sentil Yandri Susanto yang Sebar Undangan Acara Keluarga Pakai Atribut Kementerian
-
Marwan Jafar Sebut Pansus Haji Masuk Angin: Banyak Yang Disembunyikan
-
Pansus Haji Meradang! Menag Yaqut Kembali Tak Hadiri Rapat, Dituding Sengaja Menghindar
-
Menag Yaqut Kembali Mangkir dari Panggilan Rapat, Pansus Haji Geram: Amoral! Sengaja Dibuat-buat Menghindar
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!