Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengungkap teori konspirasi baru soal virus Ebola. Menurut Kim Jong-un, virus mematikan tersebut diciptakan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) dan dimanfaatkan untuk mengendalikan negara-negara berkembang.
Pandangan Kim Jong-un itu disampaikan dalam sebuah editorial yang dimuat di surat kabar lokal, Pyongyang Times, hari Senin (1/12/2014).
"Kekhawatiran meningkat setelah muncul kecurigaan bahwa virus tersebut (ebola) dibuat dan disebarkan oleh AS," bunyi kalimat pembuka artikel tersebut.
Diberi judul "Virus Ebola dikhawatirkan sebagai senjata biologis", artikel tersebut menuding Ebola sebagai konspirasi AS. Dengan Ebola, perusahaan farmasi AS mendapat keuntungan dari penjualan vaksin.
"Dalam jangka panjang, tampaknya AS ingin agar virus menyebar ke seluruh dunia sembari mempromosikan perdamaian dan memproduksi vaksin untuk meraup keuntungan," sebut artikel tersebut.
Artikel tersebut menyertakan pula sejumlah nama tokoh AS yang mereka klaim, mendukung pendapat mereka. Salah satunya adalah mantan asisten menteri keuangan di era presiden Ronald Reagan, Dr Paul Roberts. Disebutkan di situ, Dr Paul meyakini bahwa semua yang diungkap oleh AS adalah konspirasi.
"Tidak mengejutkan ketika dia (Dr Paul) juga meragukan "cerita resmi" soal serangan 11 September ke gedung World Trade Centre dan Pentagon," sebut tulisan itu.
Kemudian, artikel itu juga memuat klaim dari Profesor Francis Boyle, seorang pakar hukum internasional dari Universitas Illinois. Menurut artikel itu, Profesor Francis mengatakan bahwa virus Ebola direkayasa secara genetis di sebuah laboratorium pemerintah AS di Afrika Barat.
Korea Utara adalah satu dari sekian banyak negara, seperti Kanada dan Australia, yang memberlakukan larangan berkunjung bagi orang dari kawasan Afrika Barat. Agak berbeda dari negara lain, Korea Utara mengharuskan turis internasional untuk masuk karantina selama 21 hari. (News.com.au)
Tag
Berita Terkait
-
Viral Jejak Kim Jong Un Dihapus Usai Bertemu Putin di China, Bawa Toilet ke Luar Negeri!
-
Bangga Prabowo Subianto Berdiri Sejajar Macan Dunia, Titiek Soeharto Malah Digoda Netizen
-
Prabowo Sejajar Xi Jinping, Putin, dan Kim Jong Un di Parade Militer China, Apa Maknanya?
-
Prabowo Terbang ke China, Momen Baris Bareng Putin dan Kim Jong Un Nonton Parade Militer Viral
-
CEK FAKTA: Korea Utara Eksekusi Pendukung Zionisme, Benarkah?
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal
-
Bukan Bjorka Asli! Polisi Bekuk Pemuda Minahasa Usai yang Klaim 4,9 Juta Data Nasabah Bank
-
Jejaring Penyuap Eks Ketua DPRD Jatim dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Mulai 'Diangkut' KPK
-
'Ruangnya Dibuka Seluas-luasnya': DPR Respons Positif Usulan Sistem Pemilu dari Perludem
-
Cara Makan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi di Warung Penyetan Jadi Gunjingan
-
Habis Kesabaran, KPK Ancam Jemput Paksa Rektor USU yang Mangkir Pemeriksaan
-
Pegang iPhone 17 Pro Max Saat Jumpa Pers, Brigjen Ade Ary Tuai Pro-Kontra di Media Sosial
-
'Spill' dari Senayan, Anggota DPR Pastikan Pembahasan Revisi UU Pemilu Sudah Jalan
-
Guyonan Dasco: Yang Sukses Selesaikan Masalah Agraria Bisa Jadi Cawapres
-
Aksi Kamisan ke-880: Tanpa Keberanian untuk Mengingat Luka, Bangsa Ini Hanya Akan Mewariskan Trauma