Suara.com - Kementerian Luar Negeri telah menerima konfirmasi bahwa seluruh korban Kapal Oryong 501 yang tenggelam di Laut Bering akan dibawa ke Busan pada 7 Desember dan diperkirakan tiba pada 20 Desember 2014 untuk selanjutnya dilakukan identifikasi.
Menlu Retno Marsudi telah menghubungi Dubes Korea Selatan di Indonesia Cho Taiyoung dan dilanjutkan dengan Menlu Korea Selatan Yun Byung Se terkait tindak lanjut penanganan ABK WNI korban Kapal Oryong 501.
"Intinya, kita juga mengharapkan segera ada kejelasan mengenai evakuasi yang sudah dilakukan, dan WNI yang ada di kapal itu kapan akan dibawa ke Busan untuk proses identifikasi postmortem, dan sebagainya. Dari kejelasan mengenai hal itu, kita bisa merancang semuanya," ujar dia.
Kemudian dalam pembicaraan dengan Menlu Korsel, terkonfirmasi bahwa pemberangkatan seluruh korban yang telah ditemukan, termasuk 12 jenazah WNI dan 3 WNI yang selamat, akan dilaksanakan pada 7 Desember menggunakan Kapal Oryong 96.
Diperkirakan Kapal Oryong 96 akan tiba di Busan pada 20 Desember, dan proses identifikasi dengan mencocokkan data DNA antemortem dan postmortem akan segera dilakukan.
Pemilik Kapal Oryong 501, Sajo Industries, juga telah memberikan komitmen untuk menanggung seluruh pembiayaan penanganan dan pemulangan para korban.
Menlu Korsel juga mengapresiasi kesiapan Indonesia untuk mengirim tim Disaster Victim Identification (DVI) ke Busan.
Proses pencarian korban masih berlangsung dengan menggunakan 4 kapal Korsel, 6 kapal Rusia, serta 1 kapal penjaga pantai dan 1 pesawat milik Amerika.
Pihak Korsel juga berencana untuk menambah tim pencarian dengan mengirimkan 2 pesawat patroli dan 1 kapal khusus untuk melakukan pencarian (special rescue vessel).
Selain 35 WNI, terdapat 13 warga Filipina, 11 orang Korsel dan satu pengawas dari Rusia yang menjadi awak Kapal Oryong 501 milik Sajo Industries, Busan, Korea Selatan, yang tenggelam di Laut Bering, 1 Desember lalu. (Antara)
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Bappenas Soroti Urbanisasi Indonesia: Kota Tumbuh Tak Terkendali, Produktivitas Rendah
-
Gaduh Laporan 'Ujaran Kebencian' Bahlil, Golkar Panggil Pelapor: Siapa yang Suruh?
-
Kelamin Suami Dipotong Istri Gara-gara Chat, Korban Naik Motor Sendiri ke RSCM Bawa Potongannya
-
Pakai Kacamata Hitam, Begini Momen Prabowo Sambut Kunjungan Presiden Brasil Lula di Istana Merdeka
-
Klaim Air Pegunungan Cuma Iklan? BPKN Siap Panggil Bos Aqua, Dugaan Pakai Air Sumur Bor Diselidiki
-
Draf NDC 3.0 Dinilai Tak Cukup Ambisius, IESR Peringatkan Risiko Ekonomi dan Ekologis
-
Usai Ancam Pecat Anak Buah jika Ngibul soal Dana Ngendap, KDM: Saya jadi Gak Enak Nih
-
Survei IDSIGH Ungkap Kinerja Gibran Stabil Sepanjang Tahun Pertama
-
Kenapa Harimau Masuk ke Permukiman? Pakar Beri Penjelasannya
-
Kemen PPPA: Kasus Kekerasan Santri di Malang Tunjukkan Lemahnya Perlindungan Anak di Pesantren