Suara.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan Papua, Wilhelmus Pigai, meminta Presiden Joko Widodo agar segera mengambil langkah tegas menyikapi kasus penembakan yang menewaskan lima warga sipil di Kabupaten Paniai pada Minggu (7/12) hingga Senin (8/12).
Berbicara kepada kantor berita Antara di Timika, Selasa (9/12/2014), Wilhelmus mengatakan dari laporan yang diterima, kasus penembakan warga sipil di Enarotali, Paniai tersebut merupakan kasus pelanggaran HAM berat sehingga pemerintah diminta untuk segera menginvestigasi. Para pelaku yang terlibat dihukum seberat-beratnya serta dipecat dari kesatuan Polri dan TNI.
"Kami minta Presiden Jokowi segera mengambil langkah tegas dengan memerintahkan Menko Polhukam, Kapolri, dan Panglima TNI segera ke Papua untuk melihat langsung masalah ini," kata Wilhelmus.
"Kami menerima laporan dari masyarakat bahwa penembakan terhadap warga sipil dilakukan oleh aparat gabungan. Tindakan ini tidak manusiawi dan merupakan kasus pelanggaran HAM berat," tegas politikus Hanura itu.
Sebelumnya diberitakan bahwa setidaknya lima warga sipil tewas dan belasan lainnya luka berat akibat terjangan peluru tajam dan pukulan aparat.
"Kami juga mendesak Komnas HAM untuk segera turun melakukan investigasi dan hasil investigasi tersebut dibuka secara terang-benderang ke publik agar masyarakat mengetahui siapa saja pelaku penembakan," tambah Wilhelmus.
Menurut Wilhelmus, dalam kasus penembakan terhadap warga sipil di Enarotali, Kabupaten Paniai tersebut maka Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih merupakan pihak yang paling bertanggung jawab.
Karena itu, ia mendesak pimpinan DPR-Papua segera memanggil kedua pejabat tersebut untuk menggelar dengar pendapat dengan seluruh anggota DPR-Papua guna menjelaskan ikhwal kasus penembakan warga sipil yang terjadi di Paniai.
Wilhelmus juga meminta Gubernur Papua, Lukas Enembe tidak tinggal diam menyikapi makin maraknya insiden kekerasan yang terjadi di Provinsi Papua dalam beberapa waktu terakhir.
Sebagai wakil pemerintah pusat yang ada di daerah, katanya, seharusnya Gubernur Lukas Enembe memanggil pihak-pihak terkait untuk membahas masalah keamanan di Papua yang semakin rawan yang seolah-olah Papua berada dalam sebuah daerah "zona perang".
Gubernur Lukas juga diminta untuk segera mengundang seluruh bupati dan walikota dari 29 kabupaten-kota di Provinsi Papua mengingat para pejabat tersebut merupakan penanggung jawab tertinggi menyangkut keamanan di wilayah mereka masing-masing.
Berita Terkait
-
Politisi PSI Yakin Gibran Adalah 'Jokowi 2.0', Tak Diasingkan di Papua
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Mahasiswa Papua Geram, Viral Video Bongkar Kelakuan Oknum yang Bikin Malu di Perantauan
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Mengintip Museum Papua yang Dikunjungi Anies Baswedan di Jerman, Punya Ratusan Artefak
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami