Suara.com - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mendorong para pihak untuk melakukan penyelidikan cepat dan transparan atas atas kematian Menteri Palestina Ziad Abu Ein dalam sebuah unjuk rasa di desa Palestina Turmus Ayya.
Dalam pernyataan disiarkan pada Jumat (13/12/2014) malam waktu setempat, anggota Dewan Keamanan menyatakan belasungkawa kepada keluarga Menteri Abu Ein, rakyat Palestina dan pemerintah Palestina.
Para anggota Dewan juga mencatat kesediaan Pemerintah Israel untuk melakukan penyelidikan bersama atas insiden itu. Selain itu, Dewan Keamanan meminta semua pihak untuk mengendalikan diri dari langkah-langkah yang dapat menggoyahkan situasi.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Rabu (11/12/2014) juga menyerukan pemerintah Israel agar melakukan penyelidikan cepat dan transparan mengenai kematian Menteri Palestina Ziad Abu Ein itu. Pemimpin PBB itu "sangat sedih" oleh kematian Abu Ein secara brutal tersebut, kata satu pernyataan yang dikeluarkan juru bicara Ban.
Ban juga menyeru semua pihak agar menahan diri sekuat tenaga dan menghindari meningkatnya ketegangan, kata pernyataan tersebut.
Menteri Palestina tersebut meninggal Rabu, setelah diserang oleh tentara Israel dalam satu pertemuan massa di Kota Ramllah, Tepi Barat Sungai Jordan, sehingga memancing kemarahan rakyat Palestina. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
Terkini
-
KPK Bentuk Kedeputian Intelijen, Jadi Mata dan Telinga Baru Tangkap Koruptor
-
Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu
-
Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi
-
Ngaku Dikeroyok Duluan, Penusuk 2 Pemuda di Condet: Saya Menyesal, Cuma Melawan Bela Diri
-
Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Diekspor Jadi Avtur Singapore Airlines, Harganya Dobel
-
Tegas Tolak Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo Cs Lebih Pilih Dipenjara?
-
PKS Minta Raperda Perubahan Wilayah Jakarta Ditunda: KTP hingga Sertifikat Diubah Semua, Bikin Kacau
-
Dukung Langkah Prabowo Setop Tradisi Kerahkan Siswa saat Penyambutan, KPAI Ungkap Potensi Bahayanya
-
KPK Sita Rumah hingga Mobil dan Motor yang Diduga Hasil dari Korupsi Kuota Haji
-
Usai KUHAP Rampung Dibahas, Kapan DPR Mulai Bahas RUU Perampasan Aset? Ini Kata Ketua Komisi III