Suara.com - Penyerbuan ke sejumlah kantor media yang dilakukan kepolisian Turki tidak sesuai dengan nilai-nilai kebebasan pers yang dianut Eropa, demikian dikatakan Uni Eropa, Minggu (14/12/2014).
Kecaman itu disampaikan Uni Eropa setelah kepolisian Turki menyerbu kantor surat kabar Zaman dan stasiun televisi Samanyolu. Dalam penyerbuan itu sebanyak 24 orang ditahan, termasuk jurnalis dan pemimpin redaksi kedua media itu. Mereka dituding terlibat aksi terorisme dan berkonspirasi menggulingkan Presiden Recep Erdogan.
"Penyerbuan dan penahanan yang sejumlah wartawan dan perwakilan media di Turki hari ini bertentangan dengan kebebasan pers, yang merupakan salah satu prinsip dasar demokrasi," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini dan Komisioner Perluasan Uni Eropa, Johannes Hahn.
"Operasi ini berlawanan dengan nilai-nilai dan standar Eropa, padahal Turki ingin menjadi bagian darinya," bunyi pernyataan itu lebih lanjut.
Pernyataan Uni Eropa itu adalah salah satu kecaman paling keras terhadap Turki, negara yang selama beberapa tahun terakhir berupaya untuk masuk menjadi anggota Uni Eropa. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak