Suara.com - Ketua DPP Partai Golkar versi Munas Bali Tantowi Yahya menyatakan, keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) yang mengembalikan kepengurusan Partai Golkar ke internal Partai dinilai sebagai upaya untuk memecah Partai Golkar. Selain itu, pengembalian kepengurusan itu juga dapat menghambat kinerja para anggota dewan.
"Saya tidak mau mengambil kesimpulan seperti itu (memecah Golkar). Tetapi dengan tidak ada keputusan, konflik ini terpelihara dengan waktu yang lebih lama,” ujar Tantowi di DPR, Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Lebih lanjut Tantowi menyatakan, keputusan itu akan menjadi kendala untuk kinerja para anggota dewan dari Partai Golkar di DPR.
“Ini kita kan menjadi terkendala karena adanya dua kepengurusan,” tambah Tantowi.
Kendala tersebut, menurut Tantowi, akan menghambat kinerja politik, kedewanan yang harus dilaksanakan anggota fraksi Golkar.
“Artinya ini menghambat kinerja politik, kedewanan yang harus dilaksanakan anggota fraksi Golkar. Padahal tugas kita menumpuk,” tutup Tantowi.
Seperti diberitakan, Menkumham tidak memutuskan kepengurusan Partai Golkar yang diajukan oleh kedua kubu, yakni kepengurusan versi Musyawarah Nasional (Munas) Bali dan Munas Jakarta. Menkumham mengembalikan kepengurusan Partai Golkar ke internal partai.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa