Suara.com - Hari ini, Jumat (19/12/2014), duka masih membayangi Pakistan pascatragedi pembantaian 132 siswa dan sembilan staf sekolah di Peshawar, hari Selasa, 16 Desember lalu. Kini, perhatian Pakistan tertuju pada sosok berjuluk "Slim", tokoh Taliban Pakistan yang disebut-sebut sebagai otak pembantaian brutal tersebut.
Umar Mansour nama asli lelaki itu. Dalam sebuah video yang diunggah ke situs milik Taliban, tampak seorang lelaki dengan jenggot suburnya. Sambil mengangkat tangannya, ia berupaya menyampaikan pembenaran atas serangan yang terjadi pada 16 Desember itu. Di layar video tertulis nama Umar Mansoor.
"Jika perempuan dan anak-anak kami mati sebagai martir, maka anak-anak kalian tidak akan lolos," sebut lelaki berjenggot itu.
"Kami akan bertempur melawan kalian sama seperti kalian menyerang kami dan kami akan membalaskan dendam atas nyawa orang-orang tak berdosa," sambungnya.
Taliban mengatakan, serangan yang melibatkan orang bersenjata dengan rompi bunuh diri itu merupakan aksi balas dendam atas operasi militer tentara Pakistan terhadap kantong-kantong pertahanan Taliban. Taliban menuduh militer melakukan pembunuhan tanpa menggelar pengadilan terlebih dahulu.
Tuduhan Taliban itu mengacu pada kasus hilangnya tawanan Taliban dari penjara-penjara Pakistan. Beberapa tawanan kerap ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, dengan tangan terikat dan luka tembak di kepala.
Enam anggota Taliban yang diwawancarai oleh Reuters mengkonfirmasi bahwa otak dari penyerangan brutal ke sekolah pada hari Selasa adalah Mansoor. Empat di antara anggota Taliban tersebut memastikan bahwa Mansoor adalah orang dekat Mullah Fazlullah, salah satu pemimpin Taliban yang memerintahkan pembunuhan aktivis sekolah Pakistan, Malala Yousafzai.
Mansoor, lelaki yang mengenyam pendidikan di sekolah menengah atas di Islamabad, ibu kota Pakistan itu dikenal kerap berkelahi dengan anak lelaki sebayanya. Mansoor punya dua saudara lelaki dan pernah bekerja sebagai buruh sebelum akhirnya bergabung dengan Taliban, hanya sesaat setelah kelompok itu dibentuk pada tahun 2007.
Mansoor dikenal gemar pula bermain bola voli dan cukup lihai dalam olah raga tersebut.
"Ia sangat keras sejak awal bergabung," sebut seorang komandan Taliban. "Ia banyak meninggalkan banyak komandan lain yang dinilai lunak terhadap pemerintah Pakistan," sebutnya lagi. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Peluru Taliban yang Menyalakan Perjuangan Malala untuk Pendidikan
-
Taliban Promosikan Pariwisata Afghanistan dengan Parodi 'Nyentrik': Berani Coba?
-
Taliban Abaikan Separuh Populasi: UNICEF Desak Anak Perempuan Afghanistan Boleh Sekolah Lagi
-
Donald Trump Akan Larang Perjalanan dari Afghanistan dan Pakistan ke AS
-
CCTV Taliban: Jaminan Keamanan atau Ancaman Baru bagi Perempuan Afghanistan?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!