Suara.com - Pelaksanaan kebaktian Natal, Rabu (24/12/2014) malam di beberapa daerah di Indonesia mengusung berbagai tema. Di GPIB Immanuel Gambir, Jakarta Pusat, pendeta LZ Raprap menyampaikan khutbah dengan tema "Rahmat Tuhan Turun Temurun" dan mengajak para jemaat meningkatkan keimanan kepada Tuhan.
Ia menjelaskan ada tiga hal yang membuat Rahmat Tuhan Turun Temurun yaitu Tuhan datang untuk memperbaiki moral, jiwa sosial, dan kesejahteraan umat.
"Saya mengingatkan agar para jemaat harus terus-menarus melakukan perbuatan baik, menjauhkan sifat sombong, sekaligus takut terhadap Tuhan," katanya.
Sementara misa Natal di Gereja Theresia, Jakarta Pusat mengangkat tema "Keluargaku Melayani". Menurut Romo Kepala Albertus Hani Rudi Hartoko di Gereja Theresia, keluarga saat ini makin banyak yang tidak harmonis dan terjadi kekerasan di dalamnya. Ia mengingatkan, Natal membawa pesan damai maka kedamaian dimulai dari keluarga masing-masing karena ada kecenderungan keluarga sering terlupakan.
"Keluarga saat ini makin banyak yang tidak harmonis dan terjadi kekerasan dalam rumah tangga," ujarnya.
Di GPIB Immanuel Kota Semarang, pendeta Parlindungan Lumban Gaul menyampaikan bahwa Tuhan telah berjanji, kepada orang yang congkak, salah satunya penguasa yang menyalahgunakan kekuasaannya, akan menerima hukuman pada akhir zaman.
Misa Natal di Gereja Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci atau Gereja Katedral Semarang, Jawa Tengah, yang dipimpin oleh Uskup Agung Semarang Romo Monsinyur (Mgr.) Yohannes Pujasumarta juga menyampaikan pesan Natal yang mengangkat tema "Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga" yang menekankan pentingnya peran keluarga sebagai "benteng".
"Keluarga menjadi komunitas beriman yang bisa berdoa bersama, merasakan berkat Tuhan dan saling memberkati sehingga merasa kerasan, selalu merindukan kebersamaan keluarga dan merindukan sukacita," ujarnya.
Menurut Romo Yohannes, keluarga menjadi benteng dalam menghadapi arus globalisasi yang mengerdilkan kemanusiaan dan Natal mengingatkan kepada manusia akan kehadiran Allah melalui Yesus dalam keluarga. Dia menjelaskan perubahan cepat dan perkembangan dahsyat dalam berbagai bidang, bukan hanya memberikan manfaat melainkan membawa akibat buruk pada kehidupan, seperti maraknya aborsi dan ketidakpedulian.
"Sekarang marak terjadi aborsi, ketidakpedulian, dan sebagainya. Moral dasar keluarga yang kuat akan membentuk masyarakat yang kuat pula dan tugas keluarga melindungi dan memelihara kehidupan," katanya.
Romo Yohannes mengingatkan manusia harus menjadi agen untuk melawan arus yang merusak tersebut yang dimulai dari keluarga dan keluarga sebagai tanda kasih Allah memiliki tugas melindungi kehidupan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat