Suara.com - Kongres Partai Demokrat (PD) akan segera digelar awal tahun depan. Sejauh ini, cukup banyak kader PD yang meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum (Ketum) lagi untuk lima tahun ke depan.
Sekretaris DPP PD, Farhan Effendy, memaparkan bahwa setidaknya ada tujuh alasan mengapa SBY harus memimpin Demokrat kembali. Pertama menurutnya, realitas umum yang mulai merindukan SBY. Kesantunan kesungguhan SBY dalam memperjuangkan rakyat menurutnya masih dibutuhkan.
"Kedua, tidak bisa ditutupi bahwa program-program pemerintahan JKW (Jokowi) mayoritas adalah copy paste dari pemerintahan masa lalu, dan yang paling tahu secara detail adalah SBY. Kehadiran SBY penting menjadi penyeimbang politik, agar kerja menyejahterakan rakyat bisa berjalan dengan baik," kata Farhan, melalui pernyataan resminya, Jumat (26/12/2014).
Ketiga, menurut Farhan lagi, saat ini PD masih membutuhkan pematangan dan pengentalan organisasi. Dan dalam hal itu, SBY menurutnya adalah konsolidator yang mampu mempersatukan semua elemen partai itu.
"Keempat, PD butuh kekuatan yang bisa menandingi partai lainya. Kami tahu figur SBY mampu mengangkat perolehan PD menjadi 10,2% pada Pemilu 2014, di tengah prediksi umum bahwa PD hanya mungkin mencapai 7%," ujarnya.
Alasan kelima, menurut Farhan, adalah adanya krisis kepemimpinan dan politik yang diketahui merupakan bagian dari operasi "hegemoni kekuasaan". Hanya SBY-lah menurutnya yang sanggup mengatasi dan menandingi operasi semacam itu.
Keenam, kata Farhan lagi, PD membutuhkan figur pembangkit moral dan kepercayaan diri. SBY menurutnya, berhasil memimpin partai keluar dari masa yang sangat sulit tersebut, mulai dari membangun kembali kepercayaan diri kader, hingga merintis konsolidasi.
"Ketujuh, PD harus menang. Kami meyakini kepercayaan rakyat akan dapat dipulihkan pada Pemilu 2019. Ini bisa terjadi, jika sambil terus memimpin partai, (Demokrat) berpihak pada kepentingan rakyat. SBY mewujudkan PD menjadi partai modern yang berbasis pada meritokrasi," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?