Suara.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) Jakarta akan melanjutkan pencarian di empat titik baru. Pencarian di empat titik tersebut dilakukan setelah pencarian di perairan Belitung Timur dengan Kapal KN 224 belum membuahkan hasil.
"Kita teruskan pencarian esok hari, untuk titik selanjutnya besok kita (Basarna Sepesial Grup) akan melakukan pencarian ke titik yang lebih besar lagi," ucap Nahkoda KN 224, Kapten Ahmad, di perairan Belitung Timur, Senin (29/12/2014)
Ahmad mengungkapkan, jarak jangkauan pencariannya sekitar 180 mil laut (p) x 30 mil laut (l), di sekitar pertemuan Selat Karimata dan perairan Laut Jawa.
"Titik pastinya disekitar Teluk Kumai," jelas dia.
Berikut adalah empat titik yang esok akan ditempuh oleh Basarnas Jakarta.
A: 03 derajat 37 menit 26 detik Lintang Selatan - 109 derajat 47 menit 38 detik Bujur Timur
B: 03 derajat 21 menit 44 detik Lintang Selatan - 109 derajat 47 menit 38 detik Bujur Timur
C: 03 derajat 21 menit 44 detik Lintang Selatan - 110 derajat 04 menit 29 detik Bujur Timur
D: 03 derajat 37 menit 26 detik Lintang Selatan - 110 derajat 04 menit 04 detik Bujur Timur
"Kami perkirakan perjalanan bisa 5 sampai 6 jam dengan kecepatan 16 knot/jam. Jam 7 pagi kita bisa keluar," jelas Ahmad.
Pesawat AirAsia tujuan Surabaya-Singapura tersebut lepas landas dari Bandara Juanda Surabaya, Minggu (28/9/2014) pukul 05.36 Waktu Indonesia bagian Barat dan direncanakan tiba di Bandara Changi, Singapura, sekitar pukul 08.30 WIB.
Pesawat yang dipiloti Kapten Iriyanto, dengan First Officer (FO) Remi Emmanuel Plesel ini mengangkut 155 penumpang orang yang terdiri atas 138 orang dewasa, 16 anak-anak, dan 1 bayi. Sedangkan awak pesawat berjumlah tujuh orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu